Sebuah tempayan tanah liat kuno dan tulang ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Benda-benda tersebut ditemukan di lahan warga dekat lokasi temuan sumur kuno abad 8-9 M.
"Dari pengupasan tanah di Dusun Kropakan Selasa siang kemarin ditemukan sebuah fragmen tempayan dari tanah liat. Kondisi sudah pecah," ungkap Pegiat Cagar Budaya Klaten, Hari Wahyudi kepada detikJateng, Kamis (1/6/2023) siang.
Menurut Hari, awalnya Selasa, 30 Mei dirinya mendapat laporan ada gerabah terlihat masih menempel di dinding tanah. Tanah dikeruk Pak Diran untuk membuat bata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanah dikeruk Pak Diran untuk membuat bata. Setelah menginformasikan ke BRIN saya izin mengupas tanah untuk menyelamatkan gerabah tersebut," lanjut Hari.
Setelah dikupas, sambung Hari, ternyata ada tempayan tanah liat besar namun sudah pecah di dalam tanah. Pada dinding dalam tempayan ditemukan dua buah terak besi dan satu logam warna putih yang digulung.
"Dalam tempayan ditemukan dua buah terak besi dan satu logam warna putih yang digulung. Perkiraan saya tempayan tersebut dipergunakan untuk tempat alat ritual di mana salah satunya terdapat unsur besi yang biasa dipergunakan untuk sarana ritual masa Mataram kuno," papar Hari.
Ukuran bagian atas (mulut) tempayan, rinci Hari, berdiameter 20 sentimeter yang pecah menjadi empat bagian. Ketebalan hanya 0,4 sentimeter menjadi indikasi tempayan ini masa Jawa kuno.
"Ketebalan hanya 0,4 sentimeter menjadi indikasi tempayan ini masa Jawa kuno. Ditemukan di lahan pada kedalaman 80 sentimeter dari permukaan tanah," terang Hari.
Di lokasi pembuatan batu bata milik Pak Diran, imbuh Hari, juga ada fitur tungku masa Mataram kuno sebelumnya. Kamis (25/5) ditemukan kembali puluhan tulang dan gigi binatang.
"Pada Kamis 25 Mei kemarin, setelah itu dilaporkan ke BRIN hasil identifikasi ahli paleontologi BRIN. Berdasarkan pengamatan foto dapat diketahui sementara temuan tersebut berasal dari bagian anatomi gigi seri, premolar, dan molar jenis binatang keluarga Bovidae, kemungkinan besar Bubalus (kerbau)," imbuh Hari.
Ketua Pemuda RW 14 Dusun Kropakan, Pupun Prasetya menyatakan temuan tempayan itu di kedalaman 80 sentimeter- 1meter. Untuk tulang di sekitar tungku dan sekitar sumur kuno sebelumnya.
"Untuk tulang sudah lapuk sulit diangkat, untuk gigi di sekitar sumur dan di lahan Pak Yoko. Itu tulang kerbau karena tidak jauh dari tungku dan sumur," kata Pupun kepada detikJateng.
Selengkapnya di halaman berikut.
Sebelumnya diberitakan, sebuah sumur dan harta karun kuno ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Klaten. Harta karun tersebut diduga peninggalan abad 8-10 Masehi.
"Periodisasi temuan diperkirakan berasal dari era Mataram kuno. Abad 8-10 Masehi," kata Kabid Kebudayaan Disbudporapar Pemkab Klaten, Widowati kepada detikJateng di kantornya, Kamis (5/1/ 2023).
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X juga mengecek temuan sumur kuno di Dusun Kropakan, Klaten. Hasilnya sumur tersebut diduga kuat peninggalan era Mataram kuno.
"Kalau gambaran masanya memang belum secara detail. Tapi kita menduga masa Mataram kuno, sebelum Mataram Islam," ungkap Pamong Budaya Muda BPK Wilayah X, Muhammad Junawan.