Pelajar SMP inisial AP (14) warga Klaten meninggal saat latihan silat. Siswa kelas II SMPN di Boyolali itu dimakamkan dengan diantar puluhan pesilat.
Pantauan detikJateng di rumah duka, Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari, acara pemakaman dimulai pukul 12.45 WIB. Ratusan pelayat berdatangan, termasuk puluhan pesilat berseragam.
Jenazah dibawa ke masjid di utara rumah duka. Setelah itu jenazah disalatkan dan dibawa ke permakaman umum di selatan rumah duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah dibawa warga dan diantar puluhan pesilat yang mayoritas masih remaja. Keluarga tampak syok mengantarkan ke permakaman.
Kakak sepupu almarhum, Haryanto menyatakan keluarga tidak mengetahui bagaimana kejadiannya dan penyebab meninggalnya AP. Keluarga sudah menyerahkan proses hukum ke polisi.
"Ya sudah, kepolisian bagaimana keluarga mengikut. Tapi kejadiannya bagaimana dan kayak gimana keluarga tidak tahu, ya pasrah sama kepolisian saja," kata Haryanto kepada wartawan di rumah duka, Selasa (30/5/2023).
Haryanto menjelaskan keluarga dapat informasi kejadian pukul 17.30 WIB. Informasinya AP pasang kuda-kuda dan mendadak jatuh dan terbentur.
"Katanya pasang kuda-kuda tiba-tiba jatuh dan kepala dulu yang terbentur. Tidak punya riwayat sakit, sehat walafiat," jelas Haryanto.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar SMP berinisial AP (14) warga Desa Wadung Getas, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia saat mengikuti latihan silat. Polisi mengungkap pelajar tersebut jatuh saat latihan silat.
"Dari keterangan Kanit Reskrim Wonosari pada saat latihan silat terjatuh," ungkap Kasi Humas Polres Klaten Iptu Abdillah kepada detikJateng saat diminta konfirmasi, Selasa (30/5).
Abdillah menjelaskan peristiwa tersebut diketahui Senin (29/5) malam sekitar 18.00 WIB. Lokasi kejadian di depan Masjid Baiturrahman desa setempat.
(apl/rih)