Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten turun tangan mengecek praktik prostitusi berkedok warung soto yang digerebek Satpol PP beberapa waktu lalu. Apa hasilnya?
"Beberapa hari lalu kita sudah datangi lokasi tapi sepi. Tidak ada orang kecuali pemilik, cat rumah juga sudah diganti," ungkap Fauzi Rivai, pengelola program dan kegiatan KPA Klaten kepada detikJateng, Senin (29/5/2023) pagi.
Menurut Fauzi, saat didatangi pemilik rumah tidak mengakui ada praktik prostitusi. Namun demikian KPA tetap memantau dan memberikan imbauan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun demikian kita tetap memberikan imbauan. Tujuannya agar tidak terjadi penyebaran HIV atau AIDS," jelas Fauzi.
Pegiat KPA, Amin Bagus Panuntun menjelaskan di Klaten sejak tahun 2017 sampai 2022 terdapat 1.306 kasus HIV dengan 188 orang meninggal dunia. Dari 26 kecamatan, Kecamatan Delanggu ada 30 kasus dan sudah dipetakan.
"Di Delanggu ada beberapa hotspot selain langsung maupun tak langsung, baik online maupun offline, juga waria. Beberapa titik hotspot tersebut sudah dalam cakup pemetaan kami," ungkap Amin.
Terpisah, Sekretaris KPA Kabupaten Klaten, dokter Ronny Roekmito membenarkan tim KPA sudah mengecek lokasi. Namun lokasi sepi tidak ada aktivitas.
"Ya betul waktu KPA melihat ke sana sudah tutup. Di Kecamatan Delanggu sendiri ada 10 desa yang memiliki kasus HIV," jelas Ronny saat diminta konfirmasi detikJateng.
Menurut Ronny, masyarakat belum memahami sepenuhnya bahaya penularan HIV/AIDS. Padahal HIV sangat berbahaya karena belum ada obatnya dan bisa berakhir kematian.
"Berbahaya HIV karena belum ada obatnya dan itu belum dipahami masyarakat. Prostitusi ilegal sangat rawan penularan karena para pelaku biasanya tidak menggunakan pengaman waktu berhubungan dan juga tidak diketahui apakah pelaku membawa virus HIV atau tidak," papar Ronny.
Sebelumnya diberitakan, Satpol PP Pemkab Klaten menggerebek rumah di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten. Rumah tersebut diduga menjadi tempat prostitusi yang menjadi lokasi penemuan seorang kakek tewas beberapa hari lalu.
"Betul yang kemarin lokasi ada orang meninggal. Tapi saat kita gerebek posisi tidak ada tamu," ungkap Sub koordinator bidang penindakan dan penegakan Perda Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sulamto, Selasa (9/5).
(aku/apl)