Apa Perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?

Apa Perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?

Santo - detikJateng
Sabtu, 27 Mei 2023 17:11 WIB
Masjid dan gereja di Desa Winong, Kecamatan Kota saat perayaan Paskah, Jumat (7/4/2023).
Apa Perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? (Foto Gereja di Winong Pati: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Solo -

Hari Pentakosta merupakan hari peringatan turunnya Roh Kudus. Ada perbedaan antara Pentakosta di Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Berikut pembahasannya.

Setelah merayakan Paskah dan Kenaikan Yesus ke surga, umat Kristiani akan merayakan Hari Pentakosta. Hari peringatan ini memiliki makna penting bagi kehidupan iman umat Kristiani yaitu melahirkan jiwa yang baru, memberi mandat penyebaran "Kabar Baik", dan sebagai pemersatu umat yang percaya.

Tetapi, apa sebenarnya arti Pentakosta? Bagaimana Pentakosta menurut Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Berikut pembahasan lengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Pentakosta?

Pengertian Pentakosta

Mengutip buku 'Kamus Sejarah Gereja' (2006) oleh F. D. Wellem, Pentakosta berasal dari bahasa Yunani "pentekoste" yang berarti hari kelima puluh. Pentakosta dirayakan pada 10 hari setelah Kenaikan Yesus dan 50 hari setelah Minggu Paskah.

Gereja Kristen merayakan Hari Pentakosta untuk memperingati turunnya Roh Kudus kepada murid-murid Yesus di Yerusalem. Pentakosta juga dikenal dengan sebutan Minggu Kecil.

ADVERTISEMENT

Perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Mengutip buku 'Ensiklopedi Alkitab Masa Kini' (1997) oleh J. D. Douglas, terdapat perbedaan antara Pentakosta di Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB), yaitu:

Perjanjian Lama

Dalam Imamat 23:16 "lima puluh hari" mulai dihitung dari persembahan berkas jelai pada permulaan hari raya Paskah. Dimana Paskah dalam PL adalah hari raya untuk memperingati kuasa Tuhan atas pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.

Hari Pentakosta diumumkan sebagai Hari Pertemuan Kudus (Imamat 23:21), pada hari tersebut tidak boleh dilakukan pekerjaan berat, dan semua laki-laki Israel harus hadir di tempat kudus. Pada Pentakosta, dua buah roti bakar yang dibuat dari tepung halus yang baru dan beragi diunjukkan oleh imam di hadapan Allah, pada saat imam mempersembahkan korban-korban binatang untuk menghapus dosa dan memperoleh keselamatan.

Hari Pentakosta juga diumumkan sebagai Hari Bersukaria (Ulangan 16:15). Pada hari Pentakosta, orang Israel mengungkapkan rasa terima kasihnya karena berkat tuaian gandum dan sekaligus menyatakan rasa takut dan hormat kepada Yahweh (Yeremia 5:24).

Perjanjian Baru

Dalam PB, makna Hari Pentakosta berubah setelah terjadi peristiwa yang mengherankan dimana Roh Kudus turun memenuhi para Rasul di Yerusalem (Kisah Rasul 2:1-13). Sesudah kebangkitan dan kenaikan Kristus, persis pada Hari Pentakosta yang diperingati seperti dalam zaman PL, murid-murid berkumpul di sebuah rumah di Yerusalem, dan Roh Kudus turun atas mereka dengan tanda-tanda yang dapat didengar dan dilihat. Tanda-tanda tersebut yaitu "tiupan angin keras" dan "lidah-lidah seperti nyala api" (Kisah Para Rasul 2:2-3).

Kedatangan Roh Kudus adalah pemenuhan nubuat Yohanes (Lukas 3:15-16) dan janji Yesus Kristus (Lukas 24:49). Petrus menyatakannya sebagai penggenapan nubuat Nabi Yoel (Kisah Rasul 2:16-21) dan suatu bukti dari kebangkitan Kristus sendiri (Kisah Para Rasul 2:32-36).

Ia mempersatukan orang-orang yang percaya menjadi satu kelompok, memberinya suatu pemersatu yang sebelumnya tidak mereka miliki dan memberi mereka keberanian untuk menghadapi ancaman dan siksaan (Kisah Para Rasul 2:4, 4:8,31, 6:8-15). Pada akhirnya, peristiwa turunnya Roh Kudus inilah yang diperingati oleh orang-orang Kristen sebagai Hari Pentakosta.

Demikian pembahasan mengenai perbedaan Pentakosta di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads