Kereta (sepur) kelinci pembawa puluhan Lansia terguling di Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, saat berangkat ke acara senam. Penyebab kecelakaan dekat perbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul itu karena kereta tersebut tidak kuat menanjak di jalan desa.
"Keterangan yang kita himpun saat olah TKP tadi, kendaraan tersebut pada saat melintasi jalan menanjak tidak kuat menanjak kemudian berjalan mundur. Kereta kemudian terjatuh ke kanan jalan," jelas personel Sat Lantas Polres Klaten Bripka Wendy Kurniawan usai olah TKP di lokasi, Sabtu (27/5/2023).
Dijelaskan Wendy, kejadian tersebut terjadi di jalan desa dari Desa Bogem Kecamatan Bayat ke arah Desa Nengahan atau simpang tiga makam Syeh Kewel. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, terjadi laka lantas tunggal kereta kelinci. Kendaraan terjatuh keluar dari aspal jalan," ujar Wendy.
Saat kejadian, terang Wendy, kereta tersebut membawa penumpang 37 orang. Dari jumlah itu ada empat orang yang dirawat di beberapa RS.
"Kita cek ke RS, ada satu dirawat di RSI Cawas dan tiga di RSD Bagas Waras dengan luka di tangan, kaki dan kepala. 33 lainnya tadi sudah pulang," kata Wendy.
Wendy menyatakan para penumpang merupakan lansia yang hendak ikut senam lansia di Rawa Jombor. Mereka dalam perjalanan berangkat.
"Jadi dalam perjalanan berangkat, rombongan dari Dusun Jambon, Desa Bogem. Barang bukti kita amankan di unit Laka Sat Lantas Polres Klaten, penyebab masih dalam penyelidikan, nanti sopir kita minta keterangan lagi," jelas Wendy.
Sebelumnya diberitakan, gerbong kereta kelinci terguling hingga masuk tegalan di jalan Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten. Kereta kelinci tersebut mengangkut puluhan lansia yang akan ikut senam.
Setelah kejadian, terang Joko, masyarakat sekitar langsung memberikan pertolongan, termasuk dengan ambulans. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Tidak ada korban jiwa. Yang di Puskesmas sudah pulang dan ada 4 orang yang dirujuk ke rumah sakit karena ada indikasi retak tulang," jelas Camat Bayat, Joko Purwanto saat diminta konfirmasi detikJateng, Sabtu (27/5).
(ams/ams)