Polemik Siswa SMAN 21 Bandung Batal Study Tour ke Jogja, Begini Faktanya

Regional

Polemik Siswa SMAN 21 Bandung Batal Study Tour ke Jogja, Begini Faktanya

Tim detikJabar - detikJateng
Kamis, 25 Mei 2023 13:05 WIB
Suasana di SMAN 21 Bandung
Suasana di SMAN 21 Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar
Solo -

Siswa SMAN 21 Bandung batal berangkat study tour ke Jogja menjadi polemik. Berikut fakta-fakta peristiwa tersebut.

Batal Berangkat Berujung Unjuk Rasa Siswa

Dikutip dari detikJabar, Kamis (25/5/2023), pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 21 Bandung pada Selasa (23/5) malam mengumumkan study tour batal dan melakukan klarifikasi kepada pihak orang tua keesokan harinya.

Siswa kelas XI pun unjuk rasa pada Rabu (24/5) pagi setelah mengetahui batal study tour ke Jogja yang sedianya berangkat sore harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekolah Jadwalkan Ulang

Wakasek Kesiswaan SMAN 21 Bandung, Lilis Komariah mengatakan pihaknya telah mencari solusi terkait hal itu. Menurutnya, para siswa tersebut akan tetap berangkat karya tulis ke Jogja, hanya saja diundur pada 14, 15, 16 Juni 2023.

Lilis juga menjamin para siswa tak lagi perlu membayar biaya study tour, sebab ada bantuan dari Alumni SMAN 21 Bandung.

ADVERTISEMENT

"Insyaallah aman, mereka nggak perlu bayar lagi. Ini yang mengurus dari Alumni SMAN 21 alhamdulillah mereka sangat peduli, mungkin ada yang punya travel atau gimana yang jelas mereka akan berangkat 14-16 Juni," kata Lilis.

Duduk Perkara-Penjelasan Pihak Travel

Pihak travel yang batal memberangkatkan study tour siswa SMAN 21 Bandung buka suara. Mereka membantah telah menggelapkan uang pendaftaran siswa yang nilainya mencapai Rp 400 juta.

Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI) Jimmy Tanumihardja mengatakan perusahaannya justru dirugikan dengan polemik ini.

"Saya dirugikan karena saya sudah deposit segala macam, buat hotel, semua sudah saya bayar. Hilang semua hangus. Berita yang beredar saya dianggap mengambil uang. Padahal itu kesalahan besar," kata Jimmy saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (24/5).

Ia bercerita kasus itu bermula saat pihak perusahaan dan sekolah menandatangani kesepakatan study tour ke Jogja. Dalam kesepakatan, disebutkan bahwa pembayaran harus dilunasi H-4 sebelum ratusan siswa berangkat.

Selanjutnya, biaya pelunasan juga harus dikirim ke rekening resmi perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya. Singkatnya, pihak sekolah lalu membayar uang sebesar Rp 10 juta sebagai tanda jadi penggunaan jasa travel milik Jimmy.

"Pertamanya, MoU kalau pembayaran harus melalui rekening yang telah ditentukan," ujarnya.

Namun yang terjadi kemudian, saat batas waktu pelunasan tiba, Jimmy menyebut pihak sekolah tak kunjung melunasi kewajiban pembayarannya. Jimmy lalu berinisiatif datang langsung ke SMAN 21 Bandung untuk menagih sisa pembayaran jasa yang ia sediakan.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Penggelap Dana Study Tour Siswa SMAN 21 Bandung Rp 400 Juta Diciduk!

[Gambas:Video 20detik]




Ketika datang ke sekolah, Jimmy terkejut karena pihak SMAN 21 Bandung malah mengirim uang pelunasan bukan ke rekening perusahaan yang telah ditentukan. Pihak sekolah justru mengirim uang pelunasan itu ke rekening pribadi, yang belakang setelah ditelusuri oleh Jimmy merupakan oknum pegawai di perusahaannya yang bertugas sebagai tour leader (TL).

"Dari pihak sekolah mentransfer ke rekening TL, padahal di MoU sudah dijelaskan bahwa pembayaran harus melalui rekening yang sudah ditentukan," tuturnya.

Karena tidak menerima uang pelunasan, Jimmy mengaku tidak bisa memberangkatkan ratusan siswa SMAN 21 Bandung. Sementara, TL yang mendapat kiriman uang pelunasan dari sekolah malah menghilang dan tidak bisa Jimmy hubungi hingga sekarang.

"Cuma Rp 10 juta dibayar DP, mana bisa mau diberangkatkan," ucapnya.

Kini, TL yang diduga sudah menggelapkan uang sekolah sudah dilaporkan ke polisi. Pihak perusahaan pun, lanjut Jimmy, sudah mengirimkan data TL untuk membantu kepolisian dalam melakukan penyelidikan.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads