Heboh Tes Bintara di Semarang Mati Listrik-Pengaruhi Nilai, Ini Kata Polda

Heboh Tes Bintara di Semarang Mati Listrik-Pengaruhi Nilai, Ini Kata Polda

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Minggu, 21 Mei 2023 17:08 WIB
Beredar kabar tes Bintara Polri di Semarang diwarnai mati listrik dan memengaruhi nilai.
Beredar kabar tes Bintara Polri di Semarang diwarnai mati listrik dan memengaruhi nilai. Foto: dok. Polda Jateng
Semarang -

Sebuah insiden mati listrik saat pelaksanaan tes computer assisted test (CAT) psikologi seleksi Bintara gelombang 1 di Semarang mencuat di media sosial. Disebut insiden itu berpengaruh pada hasil tes peserta, namun Polda Jawa Tengah sudah membantahnya.

Tes tersebut berlangsung pada 16 Mei 2023 di SMKN 7 Semarang. Saat menjalankan tes, tiba-tiba listrik mati. Salah satu akun TikTok mengunggah salah satu laman website yang menyebut ada kejanggalan usai mati listrik, yaitu peserta yang tidak lolos nilainya hampir sama antara 36 sampai 38.

Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Jateng AKBP Novian mengatakan memang ada peristiwa listrik padam namun menurutnya genset langsung bekerja memberikan pasokan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ketika listrik mati, genset langsung naik. Itu tidak sampai 1 menit," kata Novian dalam keterangannya, Minggu (21/5/2023).

Ia juga menjelaskan ada 10 peserta yang protes dan Polda Jateng selaku panitia daerah menampung dan berkoordinasi dengan Mabes Polri.

ADVERTISEMENT

"Jawaban semua peserta tersimpan baik di server Mabes Polri," ujarnya.

Koordinasi dengan Mabes Polri itu untuk memberikan hasil tes psikogram atau hasil jawaban dari peserta yang sudah tersimpan karena prosesnya terpusat dan di Jateng hanya menyediakan perangkat kerasnya.

"Ada empat sub tes. Jadi ada kekurangan dari beberapa aspek, sudah kami lihatkan ke orang tuanya dan peserta dan mereka memahami. Listrik yang sempat padam ini tidak memengaruhi proses pelaksanaan tes psikologi," ujarnya.

Sepuluh peserta yang protes itu termasuk para orang tua mereka sudah melihat langsung hasil psikogram mereka. Penjelasan juga diberikan dengan disaksikan pengawas internal dan eksternal. Hasil dari tes masing-masing peserta yang protes itu, ternyata ada yang mendapatkan nilai Kurang Sekali (KS) dan Kurang (K) lebih dari 1 aspek.

Kemudian selain penanganan menggunakan genset, ketika terjadi listrik padam saat itu panitia langsung menghubungi pihak PLN untuk datang ke SMKN 7 Semarang yang merupakan lokasi tes. Ternyata penyebabnya adalah kelebihan beban penggunaan listrik.

"Setelah dicek petugas PLN, didapati kesimpulan beban listrik saat pelaksanaan CAT lebih besar dari kapasitas yang ada dan diberi solusi agar mengurangi alat listrik yang tidak digunakan agar dimatikan. Saat itu seluruh kegiatan belajar mengajar di sana juga sedang berlangsung," katanya.




(alg/rih)


Hide Ads