Puasa Syawal dan puasa Senin Kamis, keduanya merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan dikerjakan oleh umat Islam. Pada bulan Syawal ini, umat Islam juga diperbolehkan mengerjakan puasa Senin Kamis. Lantas, bolehkah berniat puasa Syawal sekaligus puasa Senin Kamis?
Dikutip dari laman resmi NU, status hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar. Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena udzur maka status hukumnya berubah menjadi makruh. Namun, bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa udzur, status hukum menjadi haram. Sebaiknya kita menunaikan dulu puasa wajib, baru kemudian puasa sunnah Syawal.
Seseorang yang mengamalkan puasa Syawal akan mendapatkan paham yang berlimpah setara dengan puasa satu tahun, seperti yang disebutkan dalam hadits berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Ayub menyatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun". (HR. Imam Muslim)
Hukum Puasa Syawal Sekaligus Puasa Senin Kamis
Menurut Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, puasa enam hari bulan Syawal idealnya dilakukan pada enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri, yaitu tanggal 2-7 Syawal.
Jika seseorang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh. Oleh karena itu, seseorang diperkenankan menentukan puasa Syawal, salah satunya boleh memilih pada hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.
Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa ayyamul bidl (13,14, 15 setiap bulan hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sebab tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apapun niat puasanya.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, menurut pendapat para Ulama mengungkapkan jika seseorang menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat puasa hari Senin atau hari Kamis hukumnya adalah boleh dan sah.
Hal ini dikarenakan puasa Syawal dan puasa hari Senin atau hari Kamis memiliki kesamaan dalam jenis dan bentuk ibadahnya, yaitu keduanya sama-sama berupa ibadah puasa sunnah. Sehingga keduanya boleh digabung dan dilakukan secara bersamaan.
Niat Puasa Syawal
Pada saat mengamalkan sunnah puasa Syawal tidak ada aturan niat harus dilafalkan pada malam hari atau pada saat terbit fajar, bagi umat Islam yang malam harinya tidak berniat, tapi mendadak di pagi atau siang hari ingin mengamalkan puasa Syawal, diperbolehkan baginya berniat sejak ia berkehendak puasa sunnah saat itu juga. Hal ini dengan catatan, sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Niat Puasa Syawal
Untuk niat malam hari adalah sebagai berikut.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma ghadin 'an adΓ’'i sunnatis SyawwΓ’li lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala.
Untuk niat siang hari adalah sebagai berikut.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma hΓ’dzal yaumi 'an adΓ’'i sunnatis SyawwΓ’li lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’
Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah Ta'ala.
Keutamaan Puasa Syawal
Berikut ini keutamaan-keutamaan Puasa Syawal, dikutip dari buku berjudul 'Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah' karya Nur Solikhin.
- Salah satu pertanda diterima puasa Ramadhan
- Media mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Penyempurna puasa wajib
- Laksana puasa sepanjang masa
Demikian informasi mengenai hukum puasa Syawal sekaligus puasa Senin Kamis. Semoga bermanfaat, Lur!
Baca juga: Seminggu Terakhir, Masih Boleh Puasa Syawal? |
(aku/sip)