Berdasarkan penetapan 1 Syawal 1444 H melalui sidang isbat lalu yang jatuh pada Sabtu, 22 April 2023 lalu, umat Islam saat ini sudah memasuki minggu terakhir. Lantas, apakah masih boleh melaksanakan puasa Syawal?
Usai merayakan hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan ibadah sunah, yaitu puasa Syawal. Biasanya, puasa Syawal ini dikerjakan selama 6 hari.
Berdasarkan buku Ternyata Puasa Shalat dan Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan (2012) oleh Ceceng Salamudin, hadits tentang puasa Syawal diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun." (HR. Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dalam hadits lain juga disebutkan dari imam Ahmad dan an-Nasa'I berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (Ibu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam "Shahih" mereka).
Biasanya puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari dilakukan persis setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu mulai 2-7 Syawal. Namun, bagi umat Islam yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal.
Jadwal Puasa Syawal
Pada sidang isbat penetapan 1 Syawal 1444 H lalu, pemerintah menetapkan bulan Syawal 2023 jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Maka, bulan Syawal tahun ini akan berakhir pada 20-21 Mei 2023 mendatang.
Dikutip dari buku Surga? Mau dong! oleh Abu Syahidah, jumlah puasa Syawal harus enam hari. Adapun ketentuannya, boleh dilakukan berturut-turut, boleh juga tidak berurutan, yang penting dikerjakan selama 6 hari dalam bulan Syawal.
Maka, bagi umat Islam yang belum melaksanakan puasa Syawal, masih diperbolehkan mengerjakannya sebelum tanggal 20-21 Mei nanti.
Niat Puasa Syawal
Bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah puasa Syawal, berikut bacaan niatnya:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma ghadin 'an adΓ’'i sunnatis SyawwΓ’li lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.
Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, niat puasa Syawal bisa dibaca pada siang hari, asalkan yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh, berikut bacaan niatnya,
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΩΩ Ψ£ΩΨ―ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma hΓ’dzal yaumi 'an adΓ’'i sunnatis SyawwΓ’li lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.
Artinya, "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
(sip/sip)