Nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mendapat posisi top of mind Pilgub DKI versih survei lembaga Indikator Politik Indonesia. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai pihaknya saat ini masih fokus untuk kemenangan di Pilpres 2024 dulu ketimbang Pilkada 2024.
"Kita pilpres dulu lah nanti bahas pilgub masih setelah pilpres," kata Basarah di Sekretariat Pusat Koordinasi Relawan Pilpres DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, seperti dilansir detikNews, Jumat (12/5/2023).
Basarah menyebut PDIP memiliki skala prioritas pada tahun politik 2024. Saat ini, PDIP disebut baru merampungkan daftar calon legislatif ke KPU RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, PDIP tentu akan punya skala prioritas ya saat ini. Skala prioritas kami kemarin setelah bekerja menyusun bacaleg seluruh Indonesia baru kita daftarkan ke KPU RI dan serentak di seluruh Indonesia, DPD, DPC kami, sekarang kami fokus ke pilpres," ujar Basarah.
"Nanti setelah pilpres Pak Ganjar jadi presiden bersama wapresnya Insyaallah kita menang lagi dalam pileg baru kita siapkan strategi pilkada di November 2024 yang akan datang," kata dia.
Namun, Basarah tak menjawab saat kembali ditanya soal peluang Ahok maju lagi dari PDIP. Menurutnya PDIP kini fokus untuk kemenangan di Pilpres 2024 mendatang.
"Kita lihat nanti, kita lihat nanti, kita belum memikirkan mengenai strategi Pilkada 2024. Sekali lagi kita masih fokus pada pileg dan pilpres Februari 2024 yang akan datang," ujar dia.
Sebagai informasi, sejumlah nama-nama muncul dalam survei calon gubernur DKI Jakarta di survei Indikator Politik Indonesia. Muncul beberapa nama yaitu Ridwan Kamil, Ahok hingga Ahmad Sahroni.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Survei ini dilakukan pada 24 Februari-3 Maret 2023.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 820 orang, lalu dilakukan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sampel yang dianalisis sebanyak 2.060 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar Β±3.5% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh Kota yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Indikator mulai dengan pertanyaan kategori top of mind, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Heru Budi Hartono, Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Ahmad Sahroni.
"Secara spontan Ahok 12,6% paling banyak disebut, baru kemudian Ridwan Kamil 7,4%, Sandiaga Uno 6,2%, Anies Baswedan 6%, Heru Budi Hartono 4,4%, AHY 4,4%, Ahmad Sahroni 3,5%, Gibran Rakabuming 3,1%, dan Ahmad Riza Patria 2,2%, dan nama lain kurang dari 1%. Sementara yang belum menjawab sekitar 47%," ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei, Kamis (11/5).
(ams/apl)