Sebuah video yang dinarasikan adanya warga di Kabupaten Pekalongan yang digeruduk ormas viral di media sosial. Warga itu digeruduk lantaran melontarkan kritik terhadap pemkab setempat.
Video berdurasi 40 detik tersebut salah satunya diunggah oleh akun @dhemit_is_back di Twitter. Sejak diunggah pada Jumat (5/5/2023) lalu, video itu sudah ditonton ratusan ribu netizen.
"Perkara kritis dengan pemerintahan Pekalongan Jateng Bapak Mustofa di intimidasi Oknum ormas, Ternyata kritis Di Jateng ngeri juga ya.. Hallo @ganjarpranowo gimana ini apa iya premanisme bisa buat konten juga?" tulis akun tersebut seperti dilihat detikJateng pada Senin (8/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam postingan yang sama, pengunggah video juga memposting video lengkapnya, yang berdurasi 2 menit 43 detik.
Dalam video tersebut, berawal nampak seorang pria lansia yang tengah duduk di kursi dan di depannya berdiri dua orang berbadan kekar. Percakapan keduanya kian meninggi. Bahkan suara lansia ini meminta istrinya untuk terus merekam peristiwa tersebut . Kemudian, salah satu orang sempat menyenggol lansia ini dengan pundaknya hingga terjatuh ke kursi.
PS Kasi Humas Ipda Suwarti mengatakan bahwa keributan antara keduanya merupakan kesalahpahaman dan telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh keduanya.
"Jadi video yang beredar di media sosial dan sempat viral tersebut, melibatkan Mustofa yang merupakan aktivis LSM dan anggota ormas, dimana dalam video tersebut adalah Dwi Hendratno (41) yang merupakan ketua ormas di Kabupaten Pekalongan," kata Suwarti.
Ia mengungkapkan peristiwa terjadi di rumah Mustofa (63) yang berada di Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, pada Jumat (21/04) sekitar pukul 14.30 WIB.
"Karena kesalahpahaman tersebut, beberapa anggota ormas yang terbawa emosi mendatangi kediaman Mustofa di Desa Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni, sehingga terjadilah perseteruan di antara keduanya dan sempat membuat geger di media sosial," imbuhnya.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
Terkait hal ini, dari pihak Kepolisian merespon dan menyarankan untuk pihak yang merasa dirugikan agar melapor ke polisi, namun hingga kini dari pihak-pihak terkait tidak ada yang melapor ataupun membuat aduan dan memilih untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.
"Setelah ada respons dari Kepolisian, kedua pihak mengadakan pertemuan untuk melakukan kesepakatan damai dan tidak akan memperpanjang masalah tersebut ataupun menuntut di kemudian hari," jelas Suwarti.
Keduanya, yakni Mustofa dan Dwi Hendratno sudah saling memaafkan dan tidak akan memperpanjang permasalahan tersebut ke ranah hukum baik pidana maupun perdata.
"Kedua pihak sudah saling menyadari dan bersepakat untuk diselesaikan secara kekeluargaan dengan membuat surat pernyataan disertai saksi-saksi dan permasalahan ini dianggap selesai," imbuhnya.
Simak Video "Video: Ormas GPK Nyaris Bentrok dengan TNI di Magelang, Berujung Minta Maaf"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)