Kisah Kelas 2 SDN Bulurejo Hanya Punya 2 Murid, Sekolah Berasa Les Privat

Kisah Kelas 2 SDN Bulurejo Hanya Punya 2 Murid, Sekolah Berasa Les Privat

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 06 Mei 2023 15:37 WIB
Siswa kelas 2 SDN Bulurejo 1, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, hanya dua murid, Jumat (5/5/2023).
Siswa kelas 2 SDN Bulurejo 1, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, hanya dua murid, Jumat (5/5/2023). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

SDN Bulurejo 1, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mulai merasakan kondisi kekurangan murid. Bahkan kelas 2 kini hanya dihuni 2 murid.

SDN Bulurejo 1 berada di Jalan Cawang Baru, Bulurejo, Mertoyudan. Keberadaan sekolah ini persis berbatasan dengan wilayah Kota Magelang.

Sekitar lingkungan sekolahan ini merupakan perumahan. Konon, bangunan sekolah ini merupakan SD Inpres yang menempati lahan milik Desa Bulurejo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, tak jauh dari lokasi sekolah ini ada beberapa sekolah swasta. Diduga para siswa lainnya lebih memilih di sekolah swasta yang lebih lengkap fasilitasnya.

Dari 60-an siswa ini, khusus untuk siswa kelas 2 hanya ada dua siswa. Kedua siswa itu, seorang laki-laki dan satunya, perempuan.

ADVERTISEMENT

Kedua siswa itu adalah Nuh Rizki Budiman (8) dan Shifa Keyla Anggaraeni (8). Tiap harinya, keduanya diajar oleh guru kelas 1, Tyas Setiani.

"Tadinya (sewaktu) kelas 1 ada empat anak, tapi kebetulan yang satu pindah ke MI. Yang satunya, rumahnya pindah ke Tegalrejo, jadi harus pindah sekolah. (Dihuni) dua siswa, sudah berlangsung 3 semester," tutur Tyas kepada wartawan saat ditemui di sekolahnya, Jumat (5/5/2023).

Kedua siswa itu masuk sekolah pada tahun ajaran 2021/2022 bersamaan saat pandemi COVID-19.

"(Kalau) siswa sakit, ya cuma satu (muridnya). Kalau cuma satu, ya pembelajaran seperti les itu. Anak saya suruh maju ke meja saya, terus saya ajari secara personal seperti itu," tuturnya.

"Pernah (dua-duanya nggak masuk). Kebetulan yang satu itu sakit, terus yang satu masih Lebaran. Lha itu ke tempat budhenya itu belum bisa masuk, tapi selama saya mengajar dua anak ini baru dua kali, dua-duanya tidak masuk," kata guru berstatus PPPK, itu.

Tyas pun tak henti-hentinya selalu memberikan motivasi agar kedua siswanya masuk sekolah. Pihaknya tidak menemui hambatan dalam memberikan materi pembelajaran.

"Kalau untuk kesulitan pembelajaran tidak ada, saya tetap mengajar seperti biasa. Materi juga saya sampaikan kepada anak-anak itu juga. Alhamdulillah tidak ada hambatan sama sekali. Anak-anak juga satu per satu bisa saya dekati. Kalau muridnya 2 itu kan malah lebih personal," katanya.

"Hanya saja kalau murid dua itu memang, kalau di kelas memang sepi seperti itu. Anak juga merasakan tidak ada teman kebetulan murid saya itu dua itu, satu laki-laki, satu perempuan," tuturnya.

Sepinya peminat untuk bersekolah di SDN Bulurejo 1 itu, pihaknya menduga karena keberadaan sekolah berbatasan dengan wilayah Kota Magelang.

"Selama saya mengajar di sini, kelas satunya itu paling sedikit ini. Dulu-dulunya minimal ya 10, seperti itu. Karena kebetulan letak SD Bulurejo ini di pinggir kota. Kemudian kebanyakan masyarakat itu berminat menyekolahkan anaknya ke kota," tuturnya.

"Berdekatan dengan sekolah-sekolah di kota. Jadi kami memang agak kesulitan untuk bisa menarik siswa sekolah ke sini," kata dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sementara itu, Kepala SD Bulurejo 1, Sri Hartini mengaku telah melaporkan kondisi tersebut ke dinas. Laporan tersebut baik disampaikan kepada Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kecamatan Mertoyudan maupun Disdikbud Kabupaten Magelang.

Untuk menarik minat agar anak mau sekolah di SDN Bulurejo 1, Hartini telah mencoba dengan menambah ekstrakurikuler.

"Upaya menarik minat anak sekolah di SD Bulurejo, sekolah menambah ekstrakurikuler. Taekwondo, menari dan menggambar. Taekwondo kemarin nyantol satu juara 3 Popda tingkat Kabupaten Magelang," tambahnya.

Diwawancarai terpisah, Kepala Bidang Pembinaan SD, Disdikbud Kabupaten Magelang, Susno mengatakan, sepinya peminat di SDN Bulurejo 1 dikarenakan kondisinya yang dekat dengan kota. Dan juga dekat dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

"Terus langkah-langkah mengadakan kegiatan bisa membangkitkan animo masyarakat. Harapan minimal jangan sampai di bawah 60, di bawah 60 dilakukan regrouping," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads