.webp)
Nenes (16) warga Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten, pergi dari rumah. Cewek ABG tersebut pamit bekerja tapi tak kunjung pulang sehingga membuat khawatir sang ibu.
Perginya remaja putri tersebut diunggah di grup info cegatan Klaten (ICK), Selasa (2/5/2023) malam. Dalam postingan tersebut, ibunya mengaku khawatir dan kebingungan.
"Dicari org hilang...kronologi pamit krja dr jm 16:00 kmrin sore smp skrg blm plg.... mohon bntuannya lurr yg tau kbrdaan ank saya tlg wa saya 08382550xxxc.. ato inbok saya... ciri" sprti di foto..... terakhir diketahui komunikasi dgn foto cwo dsamping.... cp yg tau kberadaan cwo trsebut minta infonya... maaf bhsa belepotan...lg panik...terima kasih," tulis akun Wiwik Widiyastuti sebagaimana dikutip detikJateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unggahan tersebut menyertakan empat foto Nenes yang berambut panjang dengan baju merah. Selain foto Nenes, disertakan foto teman prianya berkaos hitam.
Wiwik Widiyastuti, yang juga ibu kandung sangat berharap putrinya segera pulang ke rumah. Pulang untuk berkumpul dengan keluarga kembali.
"Harapan keluarga segera pulang dan bisa berkumpul dengan keluarga lagi. Khawatir... panik kalau terjadi apa-apa," ungkap Wiwik kepada detikJateng, Rabu (3/5) pagi.
Menurut Wiwik, putrinya pergi dan pamitan untuk bekerja. Namun, ternyata tidak sampai di tempat kerjanya.
"Pamit kerja tapi nggak sampai tujuan tujuan dari kemarin. Karena sudah 24 jam maka saya share di ICK karena saya khawatir," terang Wiwik.
Dari informasi yang didapat keluarga, imbuh Wiwik, putrinya pergi dengan teman prianya. Padahal Nenes masih di bawah umur semua.
"Masih di bawah umur semua tapi alhamdulilah sudah dapat info keberadaannya meskipun belum pulang. Terakhir di Jepara dan sekarang posisinya sudah di Klaten meskipun belum pulang," ujar Wiwik.
Dirinya, sebut Wiwik, sempat bingung dan khawatir tetapi belum melapor ke polisi. Jika tidak ada kabar rencananya akan melapor polisi.
"Belum lapor tapi hampir. Misal tidak ada kabar juga, saya mau lapor polisi tapi karena sudah ada informasi akhirnya tidak jadi laporan," pungkas Wiwik.
(ams/sip)
