Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed buka suara mengenai adanya pegawai yang tidak mendapatkan gaji utuh. Pihak masjid pun berdialog dengan pihak penyedia jasa tenaga outsourcing dengan para pegawainya.
"Itu kan pegawainya outsourcing semua ya, jadi kita pengurus sedang berdialog dengan pihak ketiganya dan pegawai terkait masalah tersebut," kata direktur operasional Masjid Sheikh Zayed, Munajat saat dihubungi wartawan, Selasa (2/5/2023).
Menurutnya, pihak pengurus masjid meminta agar pihak ketiga segera membayarkan gaji yang terlambat itu. Munajat mengatakan pihak ketiga juga sudah menyampaikan akan segera membayar untuk gaji yang delay.
"Kami memfasilitasi, kami berada di tengah-tengah untuk masalah ini. Kami sedang cari tahu, ada permasalahan apa di balik itu, soal manajemen atau soal hubungan yang tidak baik masih kami cari tahu. Untuk yang delay kami sudah minta untuk segera diselesaikan," ucapnya.
Dirinya mengaku saat ini masih mengumpulkan data dari para pegawai yang mengeluhkan masalah gaji. Selain itu dia juga meminta bukti dari aduan tersebut.
"Ini sedang kami kumpulkan data dan kami minta bukti. Ini belum selesai siapa kena, jangan-jangan hanya satu-dua orang saja atau tidak berangkat atau kami tidak. Makanya kami cari tahu informasi dari dua-duanya," jelasnya.
Dirinya mengaku bahwa untuk persoalan gaji dananya langsung dari Uni Emirat Arab (UEA). Selain itu, yang menunjuk pihak ketiga juga dari UEA. Dirinya juga tidak ingin persoalan tersebut berlarut-larut.
"Kami belum tahu apakah masalah di pihak ketiga atau dana dari UEA yang tersendat. Kami sedang cari tahu, kayaknya nggak sih kalau dari UEA. Kami berharap masalah ini cepat selesai dan tidak berlarut-larut, untuk total berapa karyawan belum tahu, karena ini dilakukan pendataan di lapangan," jelasnya.
Selengkapnya baca halaman berikutnya
(ahr/ams)