Rata-rata Ada 1 Kasus Meninggal Corona di Klaten Usai Lebaran

Rata-rata Ada 1 Kasus Meninggal Corona di Klaten Usai Lebaran

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 01 Mei 2023 11:37 WIB
Pemakaman dengan protokol COVID-19 di Kecamatan Karangdowo Klaten, Minggu (30/4/2023).
Pemakaman dengan protokol COVID-19 di Kecamatan Karangdowo Klaten, Minggu (30/4/2023). Foto: dok Koordinator relawan Karangdowo (Rekad)
Klaten -

Kasus kematian COVID-19 di Klaten masih terjadi setiap hari. Sejak hari Lebaran sudah ada sembilan kasus kematian akibat COVID-19 yang dimakamkan dengan protokol kesehatan.

"Hampir rata-rata satu kematian per hari. Tadi malam juga ada satu lagi," ungkap koordinator Posko Dukungan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Sasongko Agung, kepada detikJateng, Senin (1/5/2023).

Sejak tanggal 21 April, jelas Sasongko Agung, kematian akibat COVID-19 terus terjadi. Sejak tanggal 21 April ada delapan kasus kematian dan tadi malam bertambah satu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak tanggal 21 April ada delapan kasus kematian dan tadi malam bertambah satu. Total sampai hari ini ada sembilan kasus, tim pemakaman masih siaga," terang Sasongko Agung.

Koordinator relawan Karangdowo (Rekad), Husni Thamrin, mengatakan timnya masih terus menangani pemakaman protokol COVID. Terakhir hari Minggu (30/4) pagi.

ADVERTISEMENT

"Kemarin pukul 04.00 WIB sampai selesai kita tangani pemakaman COVID-19, warga Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo. Sebelumnya dirawat di RSI, umur 42 tahun," ungkap Husni kepada detikJateng.

Menurut Husni, yang bersangkutan selain dinyatakan positif COVID juga ada penyakit penyerta. Penyakit penyerta di antaranya stroke dan diabetes.

"Dengan penyakit penyerta stroke dan diabetes. Relawan terlibat selain Rekad, juga ada TRC BPBD Pemkab Klaten," lanjut Husni.

Pemakaman COVID, terang Husni, masih terus berlangsung di tengah angka COVID yang terus turun. Tim selama ini tidak ada masalah, misalnya ada penolakan.

"Sejauh ini untuk pemakaman tidak ada masalah karena kita berkoordinasi dengan Forkompimpcam dan pemerintah desa. Jika ada penolakan, kemungkinan sangat kecil," sebut Husni.

Sebab, sambung Husni, selain memang prosedur dari pemerintah, pemakaman protokol COVID tanpa biaya. Masyarakat tidak perlu bekerja sebab ditangani tim khusus.

"Pemakaman COVID tanpa biaya, semua tim yang menangani," imbuh Husni.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads