Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep mempertanyakan keberadaan bioskop di Klaten. Klaten pernah punya 12 bioskop yang tersebar di pusat kota hingga di desa, namun kini tinggal jejaknya.
Penelusuran detikJateng, keberadaan bioskop di wilayah Klaten tidak hanya terpusat di jantung kota. Bisnis bioskop di Klaten pada era 1980-1990 merambah sampai ke pusat kecamatan, bahkan sampai ke desa.
Dari data yang dihimpun, setidaknya ada empat bioskop di Kota Klaten yang pernah jaya pada masa 1990-an. Misalnya bioskop Rita yang berada di selatan alun-alun, bioskop Chandra di Jalan Rajawali (Bareng), bioskop Ramayana dan Dewi di Jalan Bali (Pandanrejo).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Pemkab Klaten, Anang Widjatmoko mengenang ada tiga bioskop yang hit di Kota Klaten. Dia menyebut pada era 1970-1990 pengelolaan bioskop itu berada di Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda).
"Di kota Klaten ada tiga yang paling ramai, bioskop Rita, Chandra dan Ramayana. Di beberapa kecamatan juga ada tapi di bawah Dipenda, saya tahu karena ayah saya PNS Dipenda," jelas Anang kepada detikJateng, Sabtu (29/4/2023).
Kala itu, persaingan bioskop di Klaten itu terbilang ketat. Sebab, jarak keempat bioskop hit itu tidak sampai satu kilometer.
Hal ini pun menjadi bukti tingginya minat masyarakat pada hiburan layar lebar. Bahkan, jarak antara bioskop Ramayana dan Dewi jaraknya hanya sekitar 100 meter dan berada di ruas jalan yang sama.
Salah satu saksi gemerlapnya bioskop di Klaten yaitu Bambang (52). Pria yang bekerja sebagai juru parkir di alun-alun Klaten itu mengenang ramainya penonton bioskop kala itu.
"Bioskop Rita, Ramayana, Dewi dan Chandra semua ramai penonton. Bahkan sampai ada midnight show kadang ada extra show saking banyaknya penonton," tutur Bambang saat ditemui detikJateng.
![]() |
Bambang mengenang bioskop itu mulai ada sekitar tahun 1970 dan terus jumlahnya terus bertambah pada 1990. Penontonnya pun dari berbagai wilayah di Klaten.
"Penontonnya dari berbagai daerah meskipun di beberapa kecamatan juga ada. Ramainya jika ada film baru, biasanya akhir pekan tapi tahun 1997-1998 mulai sepi," ungkap Bambang.
Jejak Kejayaan Bioskop Klaten
Seiring berjalannya tahun, gedung-gedung bioskop hit itu telah berubah fungsi. Kini, Gedung bioskop Rita menjadi taman kota, dan gedung bioskop Dewi menjadi bangunan pertokoan.
Lalu gedung bioskop Ramayana masih utuh dan menjadi gedung pertemuan Eko Kapti, dan bioskop Chanda digunakan untuk pertokoan.
Bekas bioskop Gajah Mada kini sudah berubah menjadi pertokoan. Namun sebagian gedung masih utuh menyisakan papan besi lapuk yang digunakan memasang spanduk judul film, gambar artis, dan jam tayangnya.
Sementara itu, di Kecamatan Jatinom dulu terdapat satu gedung bioskop. Bioskop tersebut di alun-alun kota kecamatan di selatan jalan depan kantor Camat Jatinom saat ini.
![]() |
Selanjutnya di Kecamatan Pedan, tiga bioskop pernah beroperasi dengan jarak berdekatan di pusat kota kecamatan. Bioskop Gajah Mada dan Dewi di Desa Keden dan bioskop Elita di Desa Sobayan.
Di Kecamatan Prambanan, terdapat satu gedung bioskop beroperasi di dekat pasar. Lokasinya perbatasan antara Klaten dengan Sleman, DIY, namun kini gedungnya sudah tidak ada.
Gemerlap bisnis bioskop di masa itu juga sempat merambah ke tingkat desa. Di Desa Pondok, Kecamatan Karanganom gedung kesenian disulap menjadi bioskop dan kini gedung itu digunakan untuk kantor desa.
Simak Video "Video: Ini Tampang 3 Pelaku Perampokan Taksi Online di Klaten"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)