Ketua Umum Prabowo Subianto memamerkan kekuatan partainya jelang Pilpres 2024. Hal ini disampaikan Prabowo ketika ditanya soal peluangnya menjadi wakil bakal capres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP. Lalu seberapa kuat Partai Gerindra?
Prabowo memamerkan kekuatan partainya itu usai sowan Presiden Jokowi di kediaman pribadi di Sumber, Solo. Kala itu, Prabowo ditanya soal peluang duet dengan Ganjar Pranowo yang diusung menjadi capres oleh PDIP. Prabowo pun sempat merespons dengan tertawa soal kekuatan partainya itu.
"Partai saya mencalonkan saya sebagai capres dan partai saya agak kuat juga sekarang," kata Prabowo sembari tertawa, Sabtu (22/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, Gerindra diketahui sudah berkoalisi dengan PKB jelang Pilpres 2024. Meski begitu, Prabowo tak banyak bciara saat ditanya soal cocok cawapres yang bakal diusung koalisi Gerindra dan PKB ini.
"Kalau saran Anda kapan? Kita lihat perkembangan masih lama, Oktober, masih lama. Nanti kalian nggak ada kerjaan kalau cepat-cepat," ujarnya.
Kekuatan Gerindra dari Hasil Survei
Dilansir detikNews, setidaknya ada dua lembaga survei yang mengukur elektabilitas parpol jelang Pilpres 2024. Kedua lembaga survei itu yakni Indikator Politik Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia.
Dari hasil kedua lembaga survei itu Partai Gerindra berada di posisi tiga besar. Gerindra menempati posisi kedua setelah PDIP.
Berikut rangkumannya:
Indikator Politik Indonesia
Beberapa hari sebelum Lebaran, Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas partai politik dikaitkan dengan isu-isu yang terjadi belakangan termasuk batalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Berdasarkan survei, elektabilitas PDIP turun jadi 15,2 persen diikuti Gerindra dengan elektabilitas 14,7 persen.
Survei ini digelar pada 8 hingga 13 April 2023 terhadap 1.221 responden, dengan cara wawancara via telepon. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digital dialing atau RDD dengan margin of error survei +/- 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
Para responden pun ditanyakan 'jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan ibu atau bapak pilih?'. Hasilnya, elektabilitas tetap tertinggi tetapi hanya berbeda tipis dengan Gerindra, kemudian di posisi ketiga diisi Golkar.
Berikut ini elektabilitas partai-partai:
- PDIP 15,2%
- Gerindra 14,7%
- Golkar 8,8%
- Demokrat 6,3%
- NasDem 6,3%
- PKB 6,2%
- PKS 5,2%
- Perindo 3,6%
- PAN 2,1%
- PPP 1,9%
- PSI 0,8%
- Partai Ummat 0,8%
- Partai Buruh 0,5%
- Gelora 0,5%
- PKN 0,4%
- Garuda 0,4%
- PBB 0,3%
- Hanura 0,2%
- TT/TJ 25,7%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi membahas secara khusus elektabilitas partai politik dengan yang sempat memanas. Indikator memetakan PDIP yang ternyata mengalami penurunan elektabilitas 2,5% dibandingkan awal April 2023.
"Jadi sebelum ini, survei kami Maret 2023, waktu itu (PDIP) 19%, kemudian awal April LSI 17,7%, sekarang 15,2%, jadi memang ada trend penurunan PDIP, nah apakah itu berkaitan dengan drama Piala Dunia? Kita bisa cek," kata Burhanuddin saat memaparkan survei, Rabu (19/4).
Burhanuddin lalu mengaitkan temuannya terkait elektabilitas partai politik dengan survei responden yang tahu soal isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Gerindra dinilai mendapatkan keuntungan dari isu tersebut.
"Gimana dengan sikap terhadap Piala Dunia dan elektabilitas partai-partai? Nah pertama kalau kita lihat di sini, ada beberapa hal yang menarik ya, mereka yang tahu, yang tahu kan sekitar 63,4% mayoritas Indonesia sebagai tuan rumah, itu elektabilitas PDIP beda sangat tipis dengan Gerindra, itu artinya di antara mereka yang tahu, itu Gerindra mendapatkan keuntungan dari sikap PDIP yang menolak kehadiran Timnas Israel," ucap Burhanuddin.
Selengkapnya di halaman berikut.
Lembaga Survei Indonesia
Lembaga Survei Indonesia juga merilis survei elektabilitas partai politik sebelum Indikator Politik Indonesia. Hasilnya, PDIP berada di posisi teratas disusul Gerindra dan Partai Golkar.
Survei terbaru LSI itu dilakukan pada periode 31 Maret-4 April 2023 dengan total 1.229 responden. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Tenik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon, margin of error survei ini sekitar Β±2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan membeberkan jika dibanding survei sebelumnya pada Februari PDIP, Golkar, dan PKB mengalami penurunan saat ini, meski tidak signifikan. Sementara PKS terlihat menguat.
Posisi teratas diisi oleh PDIP dengan suara 17,7% namun mengalami penurunan dari sebelumnya 19,3%. Golkar saat ini di posisi ketiga dengan suara 7,8% sebelumnya 10,9%, kemudian PKB di posisi kelima kini 4,4% sebelumnya 6,9%.
Sementara Gerindra berada di posisi kedua dengan suara 12,8% mengalami kenaikan dari survei sebelumnya 11,1%. Sementara PKS di posisi keempat dengan suara 7,6% dari sebelumnya 5,4%.
Berikut hasil lengkap elektabilitas partai politik:
- PDIP 17,7%
- Partai Gerindra 12,8%
- Partai Golkar 7,8%
- PKS 7,6%
- Partai Demokrat 5,4%
- PKB 4,4%
- Partai NasDem 4,1%
- Partai Perindo 3,1%
- PPP 1,4%
- PSI 1%
- Partai Ummat 0,9%
- PAN 0,7%
- Partai Hanura 0,6%
- Partai Buruh 0,5%
- Partai Garuda 0,5%
- PBB 0,3%
- Partai Gelora 0,3%
- PKN 0%
- Tidak tahu 30,7%
Simak Video "Video Prabowo: Saya Tidak Ada Rencana Mau Reshuffle"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)