Seorang warga Klaten bernama HH ditangkap lantaran menembak tetangganya dengan senapan angin. Polisi juga telah menyita tiga pucuk senapan angin dan sejumlah senjata tajam.
Keluarga menyebut pria itu mengalami depresi usai sebuah peristiwa kecelakaan yang dialaminya. Hal itu juga membuat HH terpaksa drop out dari kuliahnya.
"Pernah kuliah di Fakultas Kedokteran Program Studi keselamatan Kerja di Solo. Dilakoni lima semester," ungkap paman HH, Sujoyono kepada detikJateng di lokasi, Kamis (20/4/2023) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kampus yang disebutkannya itu, Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan pendidikan Diploma 4.
Salah satu paman yang lain, Jarwadi menyebut keponakannya itu pernah mengalami kecelakaan di Ungaran.
"Kecelakaan di Ungaran, sudah ditutup tutup dikira sudah meninggal tapi ternyata belum," kata dia saat ditemui.
Kondisi kesehatan mentalnya menurun usai kecelakaan itu yang membuat dia tidak bisa melanjutkan kuliah.
"Dulu kuliah di Semarang dan Solo keluar terus, saya yang ngurusi waktu itu. Saya sempat periksakan ke dokter syaraf juga, jadi gara gara jatuh itu jadi begini," lanjut Jarwadi.
Selama ini, lanjutnya, HH tinggal sendiri di rumahnya. Dia juga bisa menghidupi dirinya sendiri karena memiliki cukup banyak uang.
"Uang juga punya karena dulu dapat uang (ganti rugi) tol dan tinggal sendiri di rumah," pungkas Jarwadi.
Sebelumnya diberitakan, diduga depresi kambuh, seorang warga di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten berinisial H menembak tetangganya Toni Haryanto (52) dengan senapan angin. Akibatnya korban mengalami luka di bagian perut.
"Betul (ada kejadian). Kejadian sekitar pukul 21.00 WIB," ungkap Kapolsek Polanharjo AKP Nurwadi saat diminta konfirmasi detikJateng, Rabu (19/4/2023) malam.
(ahr/ahr)