7 Fakta Fortuner Angkut Pemudik Nyelonong ke Rel KA Sumpiuh Banyumas

Round-Up

7 Fakta Fortuner Angkut Pemudik Nyelonong ke Rel KA Sumpiuh Banyumas

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 20 Apr 2023 02:30 WIB
Evakuasi mobil nyelonong ke rel di Sumpiuh Banyumas, Kamis (19/4/2023).
Evakuasi mobil nyelonong ke rel di Sumpiuh Banyumas, Kamis (19/4/2023). (Foto: Anang Firmansyah/detikJateng)
Solo -

Sebuah mobil Toyota Fortuner nomor polisi B 1549 NCO tiba-tiba masuk ke jalur rel kereta api (KA) dan berhenti melintang di atas jembatan di Sumpiuh, Banyumas, Rabu (19/4/2023) dini hari. Mobil itu bermuatan sembilan orang pemudik asal Jambi tujuan Purworejo.

Belakangan diketahui, mobil dikemudikan oleh Candra (27) yang merupakan sopir sewaan pemilik Fortuner bernama Takwa (62). Takwa menyebut sopirnya menunjukkan gelagat aneh sebelum kejadian.

Usai diperiksa polisi, Candra ternyata positif menggunakan narkoba jenis sabu. Sementara mobil yang melintang di rel KA baru bisa dievakuasi Rabu (19/4/2023) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 9 Fakta terkait Fortuner Nyelonong ke Rel Sumpiuh Banyumas:

1. Angkut Pemudik dari Jambi

Takwa mengatakan perjalanannya mudik dari Jambi ke Purworejo ini untuk menengok orang tua yang sakit sekaligus mudik Lebaran.

"Karena orang tua sakit terus mau Lebaran juga. Saya ya pengin sampai ke rumah di Purworejo. Keluarga luka-luka," terang Takwa kepada wartawan di lokasi, Rabu (19/4/2023).

ADVERTISEMENT

2. Mobil Dikemudikan Sopir Sewaan

Takwa merupakan pemilik mobil Fortuner nahas itu. Dia menyewa sopir bernama Candra yang merupakan pekerja di bengkel tempatnya tinggal.

"Dari sana (Jambi) bersama istri, anak, cucu semuanya 9 orang sama sopir. Supirnya namanya Candra (27) asal Lampung. Dia itu setahu saya kerja di bengkel, tahu mesin, kadang nyopir sering dipakai," kata Takwa.

3. Lokomotif Dikerahkan untuk Evakuasi

Evakuasi mobil Fortuner hitam yang nyelonong masuk ke jalur rel kereta api Sumpiuh, Banyumas menggunakan lokomotif untuk menarik mobil. Pantauan di lokasi, Rabu (19/4/2023), mobil hitam dengan nomor polisi B 1549 NCO itu selesai dievakuasi pukul 11.43 WIB.

Manager Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro menjelaskan rencana evakuasi menggunakan crane diurungkan. PT KAI akhirnya menggunakan lokomotif untuk menarik badan mobil yang sebelumnya sudah dipreteli bagian depan.

"Memang evakuasi cukup memakan waktu dikarenakan posisi di jembatan juga sangat sulit mengambil posisi untuk menarik. Sempat awal mula dilakukan evakuasi menggunakan derek tetapi tidak berhasil dan akhirnya kita menggunakan kekuatan lokomotif yang didatangkan dari Stasiun Maos," kata Kris saat ditemui di lokasi, Rabu (19/4/2023).

4. Sopir Ugal-ugalan, Nyaris Tabrak Bus

Takwa (62) pemilik dan penumpang mobil Fortuner menceritakan momen mobilnya nyelonong masuk ke jalur rel kereta api di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Dia mengaku sempat menegur sopir sewaannya karena ugal-ugalan saat berkendara.

"Itu sebelum kejadian 02.30 WIB dia (sopir) minum kopi. Cuma tidak tahu ada masalah apa. Terus begitu kita berangkat menuju Kebumen. Itu dia sempat bolak-balik cari jalan. Terus ada bus besar mau ditabrak," terang Takwa kepada wartawan di lokasi, Banyumas, Kamis (19/4/2023).

"Sempat mau nabrak orang juga, terus saya tarik tangannya malah dibawa ke rel kereta api sini. Langsung masuk dari jalan besar menyusuri rel sampai sini," ungkapnya.

Sopir tersebut ternyata positif memakai narkoba. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Sopir Positif Pakai Narkoba

Usai membawa mobil Fortuner secara ugal-ugalan hingga masuk ke jalur rel kereta api di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, polisi langsung memeriksa sopir. Sopir bernama Candra (27) itu juga dites urine dan hasilnya positif narkotika.

Kasi Dokkes Polresta Banyumas, Ipda dr Nikko Aulia Rahman menjelaskan pihaknya sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap sopir tersebut.

"Terdapat zat terindikasi dugaannya ke arah sabu-sabu karena positif metamfetamin dan ametamin," kata Nikko kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).

6. Sopir Merasa Dikejar-kejar

Sopir Fortuner yang nyelonong masuk ke jalur rel kereta api di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, saat ini tengah diperiksa secara intensif oleh Unit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas. Dari pengakuan sopir, dirinya nekat masuk ke jalur kereta api karena merasa dikejar-kejar orang.

Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas, Iptu Mulyo Handoko mengungkapkan sopir tersebut sebelum berangkat ke perjalanan mudik mengaku mengonsumsi sabu-sabu. Namun sesampainya di wilayah Bayumas, sopir bernama Candra (27) itu justru merasa seperti dikejar-kejar seseorang.

"Alasannya dia itu sebelum berangkat ke Jawa baru nyabu di Jambi. Tujuannya mungkin biar tidak ngantuk. Tapi pas pertengahan jalan di wilayah Banyumas dia merasa kaya dikejar-kejar orang mungkin dampak dari obat itu," kata Mulyo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).

7. Sopir Ngomong soal 'Mati Bersama' Sebelum Masuk Rel

Terungkap sebelum masuk ke jalur KA, sopir sempat berkata kepada penumpang soal mati bersama.

"Kalimat mati bareng itu pada saat di jalan raya dia sudah sempat mau menabrakkan mobil ke pohon dan bus yang berlawanan arah. Sama penumpang sampingnya dicegah. Terus diomongi 'kamu kalau nyupirnya seperti ini ya tabrakan'. Terus jawabannya sopir 'mati bersama ya tidak apa-apa'," terang Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas, Iptu Mulyo Handoko, kepada detikJateng, Rabu (19/4/2023)

Pengakuan sopir itu senada dengan keterangan Takwa (62), pemilik dan penumpang mobil Fortuner. Dia mengaku sempat menegur sopir sewaannya karena ugal-ugalan saat berkendara.

"Ini apa kaya gini? Ini bahaya. Terus dia jawab malah 'nggak papa kalau semua mati tidak apa-apa'. Begitu jawabannya," kata Takwa mengulangi dialognya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads