Sopir Fortuner yang nyelonong masuk ke jalur rel kereta api di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, saat ini tengah diperiksa secara intensif oleh Unit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas. Dari pengakuan sopir, dirinya nekat masuk ke jalur kereta api karena merasa dikejar-kejar orang.
Kanit 1 Sat Reskrim Polresta Banyumas, Iptu Mulyo Handoko mengungkapkan sopir tersebut sebelum berangkat ke perjalanan mudik mengaku mengonsumsi sabu-sabu. Namun sesampainya di wilayah Bayumas, sopir bernama Candra (27) itu justru merasa seperti dikejar-kejar seseorang.
"Alasannya dia itu sebelum berangkat ke Jawa baru nyabu di Jambi. Tujuannya mungkin biar tidak ngantuk. Tapi pas pertengahan jalan di wilayah Banyumas dia merasa kaya dikejar-kejar orang mungkin dampak dari obat itu," kata Mulyo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena merasa terancam, lanjutnya, akhirnya sopir tersebut berusaha melarikan diri dengan meninggalkan jalan raya.
"Caranya karena dia lagi nyopir kan akhirnya ngegas. Karena di jalan raya dia menganggap sudah tidak aman dia akhirnya masuk ke jalur kereta," terang Mulyo.
"Karena jalur kereta kan tidak ada kendaraan lainnya. Mungkin sopir berpikir seperti itu," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, usai membawa mobil Fortuner secara ugal-ugalan hingga masuk ke jalur rel kereta api di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, polisi langsung memeriksa sopir. Sopir bernama Candra (27) itu juga dites urine dan hasilnya positif narkotika.
Kasi Dokkes Polresta Banyumas, Ipda dr Nikko Aulia Rahman menjelaskan pihaknya sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap sopir tersebut.
"Terdapat zat terindikasi dugaannya ke arah sabu-sabu karena positif metamfetamin dan ametamin," kata Nikko kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).
(aku/aku)