Sebanyak 12 titik di wilayah Kabupaten Klaten dideteksi sebagai titik rawan kemacetan saat arus mudik. Titik lokasi sebanyak itu ada yang berupa simpang jalan maupun perlintasan kereta api sebidang.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Aji Prabowo menjelaskan ada 12 titik rawan macet saat arus mudik. Baik persimpangan jalan maupun perlintasan kereta api sebidang.
"Dari timur Pasar Tegalgondo, simpang empat Pasar Delanggu, simpang empat Kepoh, simpang lima Terminal Penggung, simpang tiga Ngaran Mlese. Ada juga perlintasan kereta api Sendangan dan Krapyak di jalan bypass," jelas Aji kepada detikJateng, Rabu (19/4/2023).
Titik lainnya, lanjut Aji, ada di simpang tiga Tegalyoso, simpang empat Bendogantungan, simpang empat DPD Golkar (Klaten Selatan), simpang tiga Tegalmas (Jogonalan), simpang tiga TWC Prambanan. Untuk antisipasi kemacetan di lokasi sudah dipasang 31 rambu penunjuk jalan alternatif.
"Rambu jalur alternatif dipasang untuk menghindari titik di atas. Selain itu untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan agar arus lalin lebih lancar," sambung Aji.
Pantauan detikJateng mulai dari Pasar Tegalgondo pukul 10.00-12.00 WIB, arus kendaraan dari arah Solo lancar. Di simpang empat Pasar Delanggu, penumpukan kendaraan selalu terjadi dari arah Solo maupun Jogja.
Di simpang empat Pasar Delanggu, polisi berjaga dan memasang tolo-tolo tepi jalan. Di simpang empat Kepoh, Ngaran Mlese arus lancar dan penumpukan tidak panjang.
Di perlintasan kereta api Sendangan dan Krapyak tidak ada penumpukan asalkan kereta api tidak melintas. Di simpang empat Bendogantungan arus lancar sebab celah simpang empat ditutup dan traffic light dinyalakan kuning.
Di simpang DPD Golkar dan Tegalmas tidak tampak ada penumpukan panjang. Di lokasi ada posko sehingga keruwetan bisa dikendalikan.
Di simpang tiga Tegalyoso, terjadi penumpukan setiap traffic light merah. Meskipun menumpuk, kendaraan antre menunggu menyala hijau saja dan di lokasi ada pos pengamanan gabungan.
Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo menjelaskan di Klaten untuk mengantisipasi kepadatan itu Polres dan Dishub memasang penunjuk arah. Saat ada pengalihan, warga tidak bingung.
"Jumlah yang kita pasang banyak, sehingga saat dialihkan warga tidak bingung. Untuk lokasi pasar tidak ada kerawanan, sebab jalur di Klaten ada dua lajur cukup lebar sehingga tidak ada pasar tumpah, " jelas Eko Prasetyo kepada detikJateng.
(aku/ams)