.webp)
Seorang anak inisial A (10) di Kabupaten Purbalingga menderita luka serius di telapak kanannya akibat terkena ledakan petasan. Bahkan, tiga jarinya harus diamputasi.
Kapolsek Kemangkon, Iptu Wahyudi mengatakan kabar adanya anak yang terluka terkena petasan itu awalnya menyebar melalui pesan berantai. Pihaknya kemudian melakukan pemeriksaan.
"Hasil penyelidikan kami, berdasarkan keterangan dari pemerintah desa setempat kabar yang beredar tersebut adalah benar," kata Wahyudi melalui keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (16/4/2023) sekitar pukul 05.00 WIB. Dari keterangan sejumlah saksi, usai salat subuh di masjid, korban kembali ke rumah untuk mengambil petasan.
Ia kemudian jalan-jalan bersama sembilan temannya. Sesampainya di jalan penghubung Desa Kedunglegok dan Kemangkon, mereka bermain petasan.
"Petasan yang dinyalakan temannya meletus. Sedangkan punya korban setelah ditunggu tak kunjung meletus. Korban lalu mengecek petasan itu dengan tangan kiri. Namun petasan tersebut tiba-tiba meledak," terangnya.
Dia kemudian ditolong oleh seorang pengendara motor dan diantarkan sampai ke rumah. Selanjutnya, korban langsung dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya untuk mendapatkan penanganan medis.
"Akibat ledakan petasan itu, korban menderita luka-luka pada telapak tangan sebelah kiri. Jari tengah, jari manis, dan jari kelingking diamputasi," ungkapnya.
Polisi kemudian melakukan penelusuran ke rumah korban. Mereka menemukan beberapa bahan pembuatan petasan, termasuk bubuk mesiu.
"Kami mendapat informasi jika bubuk mesiu tersebut didapat dari seseorang bernama Kardi warga desa setempat," ujarnya.
Tak butuh waktu lama, polisi langsung mendatangi penjual bubuk mesiu tersebut. Dari tangan penjual, polisi mengamankan 225 bungkus petasan cengis, 1 buah stoples diduga bekas menyimpan bahan bubuk mesiu, 1 bungkus plastik kosong bekas bubuk petasan, 8 selongsong petasan jenis leo.
(ahr/rih)
