"Setelah (diamuk massa) dari alun-alun, yang bersangkutan dibawa ke rumahnya. Sampai siang ini juga masih di rumah," ungkap dia.
Meski sudah di rumah, Widodo belum mengetahui secara pasti alasan pemotor tersebut mebleyer-bleyer motor di kawasan alun-alun. Pada saat mendatangi rumah pemotor tersebut, Widodo memfokuskan kondisinya
"Tadi anaknya di rumah. Bisa duduk-duduk juga. Sepeda motornya sekarang di Polres infonya," kata Widodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3. Polisi Ungkap Awal Mula Kejadian
Polisi menyebut pemotor tersebut mabuk terlebih dahulu sebelum menggeber gas motornya keliling alun-alun.
"Kami sudah kantongi identitasnya. Ia Andri alias Ucil, warga Desa Gedong Kecamatan Ngadirojo. Informasi ini kami dapatkan dari salah satu temannya yang nongkrong di panggung alun-alun," kata Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo kepada detikJateng, Minggu (16/4).
Ia mengatakan peristiwa itu berawal saat Andri dan teman-temannya mabuk di area Patung Bedol Deso kawasan Waduk Gajah Mungkur sekitar pukul 18.00 WIB. Andri dan rekannya pindah ke alun-alun dan kembali mabuk.
"Di situ beli anggur merah dua. Saat pada minum, Andri pamit ke temannya mau buang air kecil, ke toilet yang ada di Masjid Agung At-Taqwa," ungkapnya.
Saat ke Masjid Agung, kata Anom, Andri membawa sepeda motor Ninja warna merah berpelat nomor B 3660 TAS. Sepeda motor itu berknalpot brong. Saat keluar masjid, Andri menggeber motor di area masjid dan menyusuri alun-alun untuk kembali bersama rekannya.
"Saat di sekitar kantor DPRD Wonogiri diingatkan warga, diteriaki. Yang bersangkutan berhenti dan mencari yang meneriaki. Andri menantang orang yang mengingatkannya. Hingga akhirnya, massa menghajar Andri," terang Anom.
Setelah diamuk massa, lanjut dia, teman Andri kemudian menghampirinya dan membawa pergi Andri. Sementara itu motor Ninja ditinggal di lokasi.
4. Pengakuan Pemotor
Pemotor tersebut adalah Sri Mustofa Andriyanto, 23, warga Desa Gedong Kecamatan Ngadirojo.
"Saya meminta maaf atas apa yang saya lakukan, menggeber-geber motor saya di sekitar alun-alun," kata Andri saat memberi klarifikasi di Mapolres Wonogiri Minggu (16/4) malam.
Andri meminta maaf kepada seluruh masyarakat Wonogiri. Ia mengaku tidak sadar melakukan perbuatan itu. Sebab pada saat itu ia sedang di bawah pengaruh minuman keras.
"Saya tidak akan mengulanginya lagi. Saya berjanji. Saya tidak sadar," kata Andri.
5. Pemotor Akhirnya Ditilang polisi
Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan Andri dijemput jajaran Polres Wonogiri di rumahnya pada Minggu (16/4). Pasalnya Andri telah mengakui perbuatannya itu membuat gaduh dan membuat masyarakat Wonogiri terganggu.
"Akan ditilang, karena motornya tidak dilengkapi spion, tidak memiliki SIM dan menggunakan knalpot brong. Tidak akan dilakukan penindakan, yang bersangkutan mengakui perbuatannya," kata Anom.
Ia mengatakan, Andri mengaku membleyerkan motornya karena dia marah setelah dilarang untuk buang air kecil di toilet Masjid At-Taqwa Wonogiri oleh Satpam. Andri dilarang karena mulutnya bau alkohol. Selain itu sepeda motornya bising dan mengganggu orang yang sedang beribadah.
"Setelah dilarang itu kemudian Andri tersulut emosinya sehingga terjadilah peristiwa tersebut. Saat itu yang bersangkutan dalam keadaan mabuk setelah menenggak tiga botol anggur merah bersama tiga temannya," kata Anom.
Simak Video "Video: Makan Mi Ayam Legendaris di Kawasan Elit Pulo Mas Jaktim"
[Gambas:Video 20detik]
(skm/skm)