10 Amalan saat Gerhana Matahari

10 Amalan saat Gerhana Matahari

Noris Roby Setiyawan - detikJateng
Minggu, 16 Apr 2023 15:45 WIB
Gerhana Matahari Hibrida
10 Amalan saat Gerhana Matahari. Ilustrasi Gerhana Matahari Hibrida. Foto: Dok. BMKG
Solo -

Tidak lama lagi masyarakat Indonesia akan mengalami fenomena gerhana matahari yang sangat langka pada 20 April 2023. Terdapat berbagai macam amalan yang dapat ditunaikan oleh umat Islam ketika gerhana matahari itu terjadi. Lantas apa saja amalan tersebut? Berikut sepuluh amalan saat gerhana matahari.

Gerhana matahari adalah salah satu bentuk dari kebesaran Allah SWT. Oleh sebab itu, sebagai kaum muslim kita harus turut memuliakannya dengan mengerjakan sejumlah ibadah sunnah. Selain sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya, harapannya melalui ibadah tersebut menjadi ladang pahala bagi kita.

Atas dasar itulah umat Islam harus mengerti dan mengetahui sejumlah amalan yang dapat dikerjakan ketika peristiwa gerhana matahari tersebut terjadi. Berikut ini sepuluh amalan yang dapat ditunaikan saat gerhana matahari, dikutip detikJateng dari NU Online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Amalan Saat Gerhana Matahari

1. Sholat gerhana

Sholat gerhana adalah salah satu amalan sunnah yang dapat ditunaikan oleh umat Islam ketika terjadi gerhana matahari. Sholat ini dapat dilakukan secara sendiri, namun Rasulullah SAW menganjurkan untuk dikerjakan secara berjemaah. Perihal anjuran melaksanakan sholat gerhana tercantum dalam Shahih Muslim sebagai berikut :

ADVERTISEMENT

إنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ

Artinya, "Sungguh matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, tidak terjadi gerhana keduanya (matahari dan bulan) karena kematian seseorang atau pun kehidupannya. Apabila kalian melihat gerhana, maka shalat dan doalah hingga gerhana tersebut selesai."

2. Dua khutbah setelah sholat gerhana

Dua khutbah setelah sholat gerhana bukanlah sesuatu hal yang diwajibkan atau sebagai syarat sahnya sholat gerhana, namun sebatas sebagai sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Nawawi dalam Syarah Muhadzzab sebagai berikut :

الشَّرْحُ) حَدِيثُ عَائِشَةَ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ وَاتَّفَقَتْ نُصُوصُ الشَّافِعِيِّ وَالْأَصْحَابِ عَلَى اسْتِحْبَابِ خُطْبَتَيْنِ بَعْدَ صَلَاةِ الْكُسُوفِ وَهُمَا سُنَّةٌ لَيْسَا شَرْطًا لِصِحَّةِ الصَّلَاةِ قَالَ أَصْحَابُنَا وَصِفَتُهُمَا كَخُطْبَتَيْ الْجُمُعَةِ فِي الْأَرْكَانِ وَالشُّرُوطِ وَغَيْرِهِمَا سَوَاءٌ صَلَّاهَا جَمَاعَةٌ فِي مِصْرٍ أَوْ قَرْيَةٍ أَوْ صَلَّاهَا الْمُسَافِرُونَ فِي الصَّحْرَاءِ وَأَهْلُ الْبَادِيَةِ وَلَا يَخْطُبُ مَنْ صَلَّاهَا مُنْفَرِدًا وَيَحُثُّهُمْ فِي هَذِهِ الْخُطْبَةِ عَلَى التَّوْبَةِ مِنْ الْمَعَاصِي وَعَلَى فِعْلِ الْخَيْرِ وَالصَّدَقَةِ وَالْعَتَاقَةِ وَيُحَذِّرُهُمْ الْغَفْلَةَ وَالِاغْتِرَارَ وَيَأْمُرُهُمْ بِإِكْثَارِ الدُّعَاءِ وَالِاسْتِغْفَارِ وَالذِّكْرِ

Artinya, "(Penjelasan) hadits Aisyah RA yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dan nash Imam Syafi'i serta pengikutnya sepakat pada kesunahan dua khutbah setelah shalat gerhana, dan dua khutbah sunnah itu bukanlah syarat sahnya shalat. Ashab kami berkata, 'Dua khutbah ini sama dengan khutbah Jumat dalam rukun, syarat dan selainnya, sama saja entah dilaksanakan berjamaah di kota besar maupun di desa, atau musafir di padang pasir maupun di perkampungan. Sedangkan orang yang shalat sendiri tidak perlu melakukan khutbah. Khatib dalam khutbah ini menganjurkan jamaah untuk bertobat dari maksiat, mengerjakan kebaikan, bersedekah, membebaskan budak, mengingatkan mereka dari kelalaian dan tipu daya, serta memerintahkan mereka untuk memperbanyak doa, meminta ampunan dan zikir,'" (Lihat Imam An-Nawawi, Syarah Muhadzzab, Beirut, Darul Fikr, juz V, halaman 53).

3. Bersedekah

Bersedekah menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan ketika gerhana terjadi sebagaimana penjelasan dari Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai berikut :

وَيُسَنُ الإِكْثَارُ مِنَ الصَّدقَةِ فِي رَمَضَانَ لَا سِيَّمَا فِي عَشْرِهِ الأَوَاخِرِ وأمَامَ الحَاجَاتِ وَعِنْدَ كُسُوفٍ وَمَرَضٍ وَحَجٍّ وَجِهَادٍ وَفِي أَزْمِنَةٍ وَأَمْكِنَةٍ فَاضِلَةٍ كَعَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ وَأَيَّامِ العِيْدِ وَالْجُمْعَةِ وَالمُحتاجِيْنَ

Artinya, "Disunahkan memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir di bulan itu, dan ketika mempunyai kebutuhan, ketika terjadi gerhana, sakit, haji, jihad dan pada beberapa waktu dan tempat yang memiliki keutamaan seperti tanggal 10 Dzulhijjah, hari raya, hari Jumat. Disunnahkan juga sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan," (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain Syarah Qurratu 'Ain, Beirut, Darul Fikr, juz I, halaman 183).

4. Membaca doa

Membaca doa ketika melihat gerhana matahari merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan oleh umat Islam. Amalan tersebut dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya.

Berikut ini doa yang dapat dibaca saat terjadi gerhana matahari:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.

Artinya: "Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar."

5. Tobat dari maksiat

6. Mengerjakan kebaikan

7. Memperbanyak istighfar

8. Memperbanyak zikir

9. Kehatian-hatian jangan sampai lalai

10. Membebaskan budak

Demikian penjelasan mengenai amalan yang dapat dikerjakan saat gerhana matahari. Semoga bermanfaat ya , Lur!

Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(sip/sip)


Hide Ads