11 Orang Tewas dalam 2 Kecelakaan di Tol Boyolali, Polisi: Jalur Tengkorak

11 Orang Tewas dalam 2 Kecelakaan di Tol Boyolali, Polisi: Jalur Tengkorak

Jarmaji - detikJateng
Minggu, 16 Apr 2023 14:14 WIB
Kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo, Km 487+600 Boyolali, Jumat (14/4/2023).
Kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo, Km 487+600 Boyolali, Jumat (14/4/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo, wilayah Boyolali, pada Jumat (14/4) dan Sabtu (15/4) kemarin total memakan 11 korban jiwa. Polisi menyebut tol wilayah Boyolali merupakan titik lelah dan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Kecelakaan di Tol Boyolali ini, ini memang adalah titik black spot atau daerah yang sering terjadi laka lantas," kata Kasat Lantas Polres Boyolali AKP M Herdi Pratama, Minggu (16/4/2023).

"Atau bisa saya bilang ini ya, supaya orang-orang mengingat, inilah jalur tengkorak saya bilang. Biar orang tahu, 'kalau saya lewat Boyolali harus lebih berhati-hati'. Mesti cek semua kesiapan, baik kendaraan maupun fisik pengemudinya," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Boyolali, menurut Herdi, juga karena jalur Boyolali titik lelah pengemudi.

"Sering sekali saya ucapkan berkali-kali bahwasannya kita ini di daerah yang merupakan fatique area atau area lelah. Yang mana ini merupakan tempat yang serba nanggung untuk para pengemudi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Daerah nanggung tersebut, jelas dia, karena mungkin sudah dekat dengan lokasi tujuan. Misalnya ke Solo, Ngawi, maupun sudah dekat pintu tol keluar untuk menuju Solo, Klaten, maupun Jogja.

"Kita lihat juga mungkin pengemudi, ini ada rest area kan (Rest Area 487 Boyolali). Tapi kenapa dia tidak istirahat? Mungkin juga pikirannya akan ada rest area berikutnya yang mungkin lebih besar. Atau mungkin tujuannya sudah dekat, mungkin menuju Solo atau ke Ngawi dan sebagainya," jelasnya.

Sehingga, lanjut Herdi, itulah yang menyebabkan para pengemudi ketika sudah sampai di Boyolali ini, walaupun sudah lelah, tetap memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan.

Herdi menambahkan, ketika mengemudi jarak jauh maka durasi mengemudi yang ideal itu maksimal delapan jam sehari, ketika sudah mengemudi empat jam maka harus diselingi istirahat.

"Jadi misalnya terus jalan (mengemudi) 4 jam itu wajib istirahat. 30 menit istirahat. Istirahatnya tidur ya. Bukan istirahat ngopi-ngopi, ngobrol, itu nggak istirahat namanya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam dua hari kemarin, Jumat (14/4) dan Sabtu (15/4), terjadi dua kecelakaan maut di jalan tol wilayah Kabupaten Boyolali. Dari dua kejadian itu, mengakibatkan 11 orang tewas dan 14 luka-luka.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pertama, kecelakaan terjadi di Km 487+600, di wilayah Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, Jumat (14/4) sekitar pukul 04.00 WIB. Truk trailer pengangkut besi diduga mengalami rem blong dan menabrak tujuh kendaraan. Enam di antaranya sedang parkir di bahu jalan untuk istirahat.

Pertama, truk trailer itu menghantam mobil travel Isuzu Elf yang sedang melaju searah. Mobil yang ditumpangi rombongan asal Nganjuk itu terpental dan menabrak keras mobil tangki yang sedang parkir di bahu jalan.

Truk trailer terus melaju dan oleng ke kiri menabrak truk-truk lain yang juga sedang berhenti di bahu jalan. Yaitu, dua truk pengangkut mobil, dua truk boks muatan paket, dan truk tronton. Bahkan, empat truk juga terdorong masuk ke areal daerah milik jalan posisinya lebih rendah sekitar empat meter dari jalan tol.

Kecelakaan persis di timur Rest Area 487 Boyolali itu mengakibatkan delapan orang tewas dan 13 luka-luka. Dari delapan korban meninggal dunia itu, enam di antaranya adalah penumpang mobil travel Isuzu Elf.

Kemudian Sabtu (15/4) kemarin, kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan tol Semarang-Solo, wilayah Boyolali. Mobil SUV Honda CR-V menyeruduk bagian belakang truk boks yang melaju searah di depannya.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, di Km 472+800, tepatnya di wilayah Desa Ngampon, Kecamatan Ampel, Boyolali. Mengakibatkan tiga orang tewas dan satu orang luka-luka.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)


Hide Ads