Selama bulan Ramadhan umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa. Namun, ternyata ada berbagai macam puasa yang dapat dilakukan setelah Ramadhan, salah satunya puasa Syawal. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai puasa Syawal dari pengertian, dalil, hukum, hingga keutamaannya.
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk ditunaikan oleh umat Islam setelah bulan Ramadhan. Sesuai dengan namanya puasa ini berlangsung selama enam hari di bulan Syawal.
Oleh sebab itu lah sebagai umat Islam kita harus mengerti dan memahami apa itu puasa Syawal, sehingga dapat turut mengamalkannya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai puasa Syawal mulai dari dalil,hukum, hingga keutamaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil
Dalam menunaikan suatu amalan tentu kita harus memiliki dasar atau pondasi yang kuat sebelum melakukannya. Berikut ini sejumlah hadis perintah untuk menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal, dilansir detikJateng dari detikHikmah, Rabu (12/4/2023).
1. Hadis Riwayat Muslim
مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)
2. Hadis Riwayat Ibnu Majah
عن ثوبان عن رسول اللہ ﷺ أنه قال : من صام رمضان وستة أيام بعد الفطر كان تمام السنة من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa satu bulan Ramadhan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan." (HR Ibnu Majah).
Hukum Puasa Syawal
Dilansir detikJateng dari NU Online, Rabu (12/4/2023) puasa Syawal adalah puasa sunnah bagi umat Islam yang tidak memiliki utang atau tanggungan puasa di bulan Ramadhan atau puasa wajib lainnya. Sedangkan bagi mereka yang masih mempunyai tanggungan puasa karena sakit, musafir, atau lainnya maka hukum puasa Syawal menjadi makruh.
Sementara berubah status menjadi haram apabila dilakukan oleh mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan atau puasa wajib lainnya karena kesengajaan atau uzur. Oleh karena itu kita harus menunaikan ibadah wajib terlebih dahulu, baru kemudian menjalankan ibadah sunnah puasa Syawal.
Bacaan Niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Taala.
Waktu
Seperti namanya ibadah puasa Syawal dilakukan di bulan Syawal. Namun, dilarang menunaikannya pada tanggal 1 Syawal karena merupakan Hari Raya Idul Fitri. Umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan puasa Syawal pada tanggal 2-7 Syawal. Meski demikian, umat Islam tetap diperbolehkan untuk menjalankan puasa Syawal di luar tanggal tersebut.
Keutamaan
Dilansir detikJateng dari NU Online, Rabu (12/4/2023) terdapat 5 keutamaan menunaikan ibadah puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Syekh Ibrahim al-Baijuri dalam kitabnya, Hasyiyatul Baijuri 'ala Syarhil Allamah Ibni Qasim Juz 1, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya berjudul Lathaif al-Ma'arif fima li Mawasim al- 'Am min al-Wadhaif sebagai berikut:
1. Pertama, keutamaan puasa Syawal adalah sebagai penyempurna terhadap puasa Ramadhan. Sebagaimana sholat sunnah Rawatib sebagai penyempurna sholat wajib lima waktu.
2. Kedua, puasa Syawal akan menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala setahun. Sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam kitab Shahih Muslim sebagai berikut :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun."
3. Ketiga, sebagai pertanda diterimanya ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sebab dengan melanjutkan puasa setelah Ramadhan menunjukkan bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada umatnya apabila amalan itu diterima untuk meneruskan kebaikan yang telah dilakukan.
4. Keempat, sebagai perwujudan rasa bersyukur umat Islam terhadap Allah SWT, atas segala bentuk anugerah yang telah dilimpahkan ketika bulan Ramadhan seperti puasa, qiyamul lail, zakat, dan lainnya.
5. Kelima, tidak memutuskan ibadah di bulan Ramadhan. Dengan melakukan ibadah puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal maka dapat diartikan bahwa ibadah yang telah dilakukan di bulan Ramadhan tidak akan terputus meskipun bulan suci telah berlalu.
Nah, itu tadi penjelasan lengkap mengenai puasa Syawal. Semoga bermanfaat ya, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/sip)