"Tahun ini ada tujuh pos yang didirikan," kata Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (11/4).
Tujuh pos itu terdiri dari lima pos pengamanan, satu pos terpadu dan satu pos pelayanan. Pos pengamanan itu tersebar di Kecamatan Wonogiri Kota, Baturetno, Pracimantoro, Ngadirojo, dan Purwantoro.
"Satu pos pengamanan ada di dalam kota. Yang empat pos di luar kota. Tepatnya di jalur-jalur alternatif atau perbatasan," ujar Indra.
Pos terpadu bertempat di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri. Pos terpadu itu merupakan pos yang terdiri dari berbagai instansi, khususnya dari unsur pengamanan dan terkait. Pos itu lebih difokuskan untuk menerima atau memantau pemudik.
"Kalau pos pelayanan kita berdiri di WGM. Ini untuk memberi pelayanan masyarakat saat Lebaran. Sebab (diprediksi) meluapnya masyarakat setelah Lebaran di WGM," papar Indra.
Untuk diketahui, sebelum pandemi COVID-19 jalan di kawasan WGM seringkali macet setelah Lebaran. Banyak wisatawan ingin berlibur ke objek wisata andalan Wonogiri itu.
Berdasarkan rapat koordinasi lintas sektoral, kata Indra, kendala macet di kawasan WGM karena hanya ada satu jalur di sana. Tidak ada jalur alternatif yang bisa digunakan.
Maka itu pihaknya membuat rekayasa lalu lintas yakni ketika pengunjung keluar WGM diarahkan ke kiri. Hingga jarak tertentu baru diarahkan putar balik ke kanan.
"Kami akan bekerja sama dengan pengelola (WGM), terutama saat kapasitas WGM penuh. Kita gelar personel di sana. Kalau padat (saat lebaran) biasa, paling tidak roda masih bisa berjalan," jelas Indra.
Indra menambahkan jumlah pemudik tahun ini diprediksi akan meningkat. Pergerakan masyarakat pada momentum mudik Lebaran 2023 sebesar 45,8%. Hal itu disebabkan karena pada tahun ini sudah tidak ada larangan mudik dan penyekatan.
"Kalau di Wonogiri kesiapan terkait BBM, kebutuhan pokok, pengamanan, dan lain-lain sudah ada kesiapan 90 persen," pungkas Indra.
(dil/ams)