10 Ceramah Ramadhan Untuk Anak Sekolah, Singkat dan Mudah Dihafal

10 Ceramah Ramadhan Untuk Anak Sekolah, Singkat dan Mudah Dihafal

Santo - detikJateng
Minggu, 09 Apr 2023 19:12 WIB
Ilustrasi puasa hari syak atau 30 Syaban.
10 Ceramah Ramadhan Untuk Anak Sekolah, Singkat dan Mudah Dihafal. Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing
Solo -

Ceramah Ramadhan sering dilakukan anak sekolah untuk memenuhi tugas sekolah atau sebagai penceramah dalam acara Ramadhan di sekolah. Berikut contoh 10 ceramah Ramadhan untuk anak sekolah yang singkat dan mudah dihafal.

Ceramah merupakan kegiatan untuk menyampaikan gagasan, mempengaruhi orang lain dan membuat orang lain yakin dengan apa yang kita sampaikan. Seorang penceramah harus selalu tahu kata apa yang selanjutnya akan mereka sampaikan.

Oleh karena itu, penting bagi seorang penceramah terutama anak-anak untuk menyiapkan teks ceramah sebelum menyampaikan gagasan di depan khalayak. Berikut contoh 10 ceramah Ramadhan untuk anak sekolah yang singkat dan mudah dihafal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Ceramah Ramadhan Singkat

Berikut 10 ceramah Ramadhan untuk anak sekolah yang singkat dan mudah dihafal dikutip dari buku Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun Jilid 1 (2011) oleh Hasan el-Qudsy, buku Kultum Romadhon (2022) oleh Kyai Satu Ayat, dan buku '65 Kultum Kamtibmas' (2020) oleh Syarif Hidayatullah.

Ceramah 1 tentang membaca Al-Quran

Assalamu'alaikum wr. wb.

ADVERTISEMENT

Membaca Al-Quran merupakan bagian dari ibadah kepada Allah. Sebab, satu huruf yang dibaca mendapat sepuluh pahala kebaikan. Rasulullah bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Quran), baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu nilainya sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif-lam-mim itu satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)

Berarti, andai kita membaca satu ayat saja, maka balasannya sudah ratusan kali lipat. Bisa dibayangkan, bagaimana kalau kita membacanya sampai berayat-ayat? Tentu balasannya ratusan, ribuan, jutaan dan seterusnya berlipat-lipat.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca Al-Quran, yaitu Thuma'ninah (tenang), Tartil (berurutan), dan Dawwam (berkelanjutan). Thuma'ninah berarti tidak terburu-buru atau terlalu cepat demi mengejar bacaan yang banyak dalam waktu yang singkat. Dengan tenang, bacaan huruf-huruf akan terkontrol dari kesalahan.

Tartil berarti teratur bacaannya. Ini berkaitan dengan tajwid dan makhroj. Sedangkan dawwam berarti berkelanjutan, terus-menerus, sesering mungkin, dan tidak berhenti hanya satu kali saja. Minimal ada waktu khusus dalam satu hari satu malam untuk membaca Al-Quran, meskipun hanya beberapa ayat sesuai perhitungan waktu. Misalnya setelah sholat Maghrib atau sholat Shubuh.

Itulah tiga perkara penting yang harus diperhatikan dalam membaca Al-Quran. Jadi, kita sebagai muslim jangan sampai hanya demi mengejar pahala, lantas semaunya dalam membaca Al-Quran. Dikhawatirkan kecerobohan tersebut bisa menghilangkan nilai atau pahala dari bacaannya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 2 tentang keistimewaan Ramadhan

Assalamu'alaikum wr. wb.

Salah satu muatan ibadah Ramadhan ialah puasa yang menjadi ibadah terpenting. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 184 yang berarti, "...Puasa itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya."

Rasulullah bersabda, "Allah berfirman: 'Setiap amal anak Adam bercampur hawa nafsu, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu dan Aku sendiri yang akan membalasnya.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain puasa, satu hal lagi yang luar biasa dalam bulan Ramadhan ialah diturunkannya Al-Quran dalam salah satu malamnya yang disebut sebagai "Lailatul Qadar" (Malam Kemuliaan).

Allah berfirman dalam QS. Al-Qadr ayat 2-3, "Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan."

Hadirin Rahimakumullah,

Firman Allah dan Sabda Rasul tersebut menggambarkan bahwa dalam bulan Ramadhan itu penuh dengan keistimewaan-keistimewaan. Oleh karena itu, orang yang masih sempat dipertemukan dengan bulan Ramadhan, berarti Allah masih sayang padanya dan ingin memberikan momen-momen yang terbaik untuknya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 3 tentang cara menyikapi perbedaan

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hadirin Rahimakumullah,

Manusia diciptakan oleh SWT kaya akan perbedaan, mulai dari perbedaan warna kulit, suku, bangsa, bahasa sampai dengan perbedaan pada selera, isi hati, pikiran, cita-cita dan keinginannya.

Perbedaan-perbedaan itu bukan untuk saling merasa paling unggul apalagi saling mengalahkan satu sama lain, tapi justru untuk menjadi sarana saling mengenal dan saling sambung rasa di antara umat manusia. Karena hanya ketaqwaanlah yang membedakan di antara mereka di hadapan Allah SWT, siapa yang paling unggul ketakwaannya itulah yang paling mulia di sisi-Nya.

Karena itu, perbedaan merupakan sunnatullah yang tidak bisa dihindari, dan bukan bahan untuk unjuk kelebihan dan kesombongan, tetapi itu merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia dan harus disyukuri oleh semua.

Apalagi jika perbedaan itu terjadi di kalangan umat Islam dimana syahadatnya sama, kitab sucinya sama, dan sunnahnya sama yaitu sunnah Rasulullah SAW. Perbedaan-perbedaan di kalangan umat Islam merupakan dinamika dan kekayaan umat yang didukung oleh sabda Rasulullah yang bermakna "Perbedaan pendapat umatku adalah rahmat."

Jika perbedaan-perbedaan itu disikapi dengan ikhlas, lapang dada dan legowo, insya Allah akan terasa damai, tidak akan meruncing menjadi perpecahan umat. Akan tetapi bila disikapi dengan sinis atau suudzon, maka perbedaan itu tidak akan mendatangkan manfaat apa-apa.

Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 4 tentang toleransi.

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Toleransi adalah sifat toleran atau bersikap menghargai pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian kita sendiri. Kita harus meneladani betapa santun dan tolerannya Rasulullah SAW terhadap orang yang berlawanan dengannya, bahkan berlawanan keyakinan agama.

Pada suatu kesempatan, ketika Rasulullah SAW duduk bersama para sahabat, tiba-tiba lewat serombongan orang Yahudi membawa jenazah seorang di antara mereka yang meninggal. Demi melihat rombongan yang membawa jenazah lewat, Rasulullah SAW berdiri, para sahabat pun kaget melihat beliau berdiri dan mereka memberitahu bahwa yang meninggal itu adalah orang Yahudi.

Kemudian Beliau menjawab bahwa yang meninggal itu adalah manusia juga sama dengan kita. Itulah sikap toleransi yang ditunjukkan oleh baginda Rasulullah SAW, beliau berdiri sejenak dan tidak mengikuti rombongan tapi membiarkan mereka berlalu untuk memakamkan jenazah.

Sifat toleran Rasulullah tersebut patut diteladani apalagi di bulan Ramadhan. Jika pada bulan ini ada orang non muslim tidak mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa, umat Islam tidak perlu tersinggung. Membiarkan umat Islam melaksanakan haknya beribadah puasa, dan tidak melakukan kegiatan yang akan mengganggu hak mereka berpuasa, itu juga adalah tindakan toleransi.

Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 5 tentang larangan berbuat dosa

Assalamu'alaikum wr. wb.

Hadirin yang berbahagia,

Allah berfirman dalam surat Al-Araf ayat 19 yang berarti, "dan Kami berfirman: Wahai Adam, tinggallah kamu dan istrimu di surga, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja kalian sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim."

Firman Allah tersebut memberi petunjuk, bahwa setelah Adam dan Hawa diciptakan, Allah SWT mempersilahkan keduanya untuk tinggal di surga dan menikmati segala fasilitasnya sekehendak mereka berdua, di lokasi manapun dan waktu kapanpun, tanpa batas.

Hanya ada satu larangan yaitu tidak boleh mendekati pohon khuldi, apalagi memanjat dan memakan buahnya. Melanggar larangan ini berarti berbuat dosa, yang sudah pasti akan ada sanksinya.

Namun, Adam dan Hawa yang digoda oleh Iblis akhirnya melanggar larangan tersebut dan memakan buah khuldi. Adam dan Hawa pun diturunkan ke bumi dan menyampaikan penyesalannya yang mendalam kepada Allah dengan bertobat secara terus menerus.

Setelah keduanya berada di bumi, kesenangan tidak bisa mereka peroleh seperti di surga. Segalanya terbatas dan terdapat larangan yang sama seperti di surga, yaitu jangan berbuat dosa. Karena perbuatan dosa akan menyulitkan hidup.

Supaya hidup diberi kemudahan dan diringankan, hapuslah dosa dengan taubat dan istighfar sebagaimana yang dilakukan oleh nabi Adam As. Allah SWT berjanji, bagi mereka yang beristighfar akan dimudahkan hidupnya dengan menurunkan hujan untuk kesuburan tanah dan tanaman, memberikan banyak harta dan memberikan banyak rezeki dan sebagainya.

Demikian yang dapat saya sampaikan, jika ada tutur kata yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian saya mohon maaf sedalam-dalamnya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 6 tentang bersyukur

Assalamu'alaikum wr. wb.

Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 yang bermakna, "Sungguh jika kalian bersyukur pasti akan Ku tambah nikmatKu kepada kalian, dan sungguh jika kalian kufur, sesungguhnya azabKu amat pedih."

Hadirin yang berbahagia,

Syukur artinya menggunakan pemberian sesuai dengan kehendak yang memberi. Siapakah yang paling banyak memberi? pastilah Allah, karena Allahlah Yang Maha Pemberi. Diri kita, anggota badan kita, akal kita, semua yang ada di sekitar kita adalah pemberian Allah. Rezeki yang kita makan, ilmu yang kita pelajari, semuanya adalah nikmat dari Allah.

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" Demikian sebanyak 31 kali dalam surat al-Rahman, Allah SWT mengingatkan jin dan manusia akan nikmat yang telah diberikanNya kepada mereka.

Bersyukur sebetulnya merupakan konsekuensi logis bagi manusia kepada Allah, karena Allah telah menciptakannya, dan Allah telah memberinya rezeki yang tak terhitung jumlahnya. Tapi manusia kerap melupakan Pemberi nikmat-nikmat itu, pikiran mereka kebanyakan hanya tertuju kepada nikmat-nikmat itu, tapi tidak sampai kepada siapa yang memberinya.

Untuk itu, supaya kita termasuk orang-orang yang bersyukur, hendaknya kita melakukan perubahan pola pikir dan sikap, ubah fokus pada keinginan menjadi fokus pada apa yang telah dimiliki. Dengan mengubah cara pandang kita bahwa apa yang telah dicapai adalah hasil usaha sendiri, menjadi pandangan bahwa keberhasilan yang telah dicapai adalah atas pertolongan dan karunia Allah SWT.

Demikian, semoga kita masuk pada golongan hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur, bukan lalai dan kufur.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 7 tentang menjadi manusia terbaik

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah menurunkan Al-Quran melalui malaikat yang terbaik yaitu malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW di Lauhul Mahfudz, di negeri yaitu Mekkah dan Madinah, di bulan yang terbaik yaitu bulan Ramadhan dan di malam yang terbaik malam Lailatul Qadar.

Menjadi manusia terbaik bukan hanya diukur dengan seberapa banyak ilmu yang dimiliki, tetapi lebih dari itu seberapa bermanfaatkah ilmu yang dia miliki untuk orang lain? Tentunya, orang yang memiliki sedikit ilmu lalu dia mengamalkannya dan mendakwahkannya akan lebih baik daripada orang yang memiliki banyak ilmu namun tidak mengamalkan dan mendakwahkannya.

Orang yang telah mengetahui satu huruf dari Al-Quran, lalu dengan pengetahuannya itu dia mengajarkan anak-anaknya, keluarganya, dan masyarakatnya maka dia adalah manusia terbaik. Karena dia telah memberikan banyak manfaat dari ilmu yang telah dia dapatkan, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain.

Allah berfirman yang artinya, "Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan dia berkata; sungguh aku termasuk orang-orang muslim."

Oleh karenanya, marilah kita menjadi manusia terbaik yaitu manusia-manusia yang selalu belajar dan mengajarkan Al-Quran tanpa mengenal batas usia. Dimulai dengan belajar membacanya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid dan belajar mentadabburinya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 8 tentang tiga keistimewaan puasa Ramadhan

Assalamualaikum wr. wb.

Syukron wa hamdan lillah. Segenap kesyukuran untukNya. Tiada illah selainNya. Semoga kita senantiasa ada dalam lindunganNya. Puasa Ramadhan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh jenis ibadah lainnya.

Keistimewaan puasa Ramadhan yang pertama yaitu puasa merupakan sebab tercapainya kebahagiaan dunia akhirat. Dengan berpuasa, kita memperoleh dua kenikmatan yaitu kenikmatan di dunia saat berbuka, dan kenikmatan di akhirat ketika bertemu dengan RabbNya.

Keistimewaan puasa Ramadhan yang kedua yaitu puasa merupakan jalan menuju surga. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis tentang ini, Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya di surga nanti ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tak seorang pun yang akan memasukinya selain mereka.

Dikatakan kepada mereka, 'Di mana orang-orang yang berpuasa?' maka kemudian mereka berdiri dan dikatakan, 'Tak seorang pun memasuki pintu tersebut selain mereka.' Maka, jika mereka telah masuk semua, pintu itu segera ditutup kembali dan tidak diperkenankan memasukinya selain mereka."

Keistimewaan puasa Ramadhan yang ketiga yaitu bau orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi. Rasulullah SAW bersabda, "Demi jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang puasa itu lebih disukai Allah daripada aroma kasturi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Subhanallah. Betapa agungnya keutamaan ibadah puasa. Pada akhirnya, semoga kita dapat melaksanakan puasa sebaik-baiknya dan mendapatkan keutamaan yang istimewa tersebut. Aamiin Ya Rabb.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 9 tentang orang-orang yang Sukses di bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ma'asyiral muslimin arsyadakumullah,

Bulan Ramadhan telah tiba, bulan yang penuh kesucian dan keberkahan. Bulan yang selalu dinantikan kedatangannya oleh setiap orang yang beriman dan berharap kehidupan akhirat. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama bermuhasabah, menilai amal-amal diri kita sendiri selama ini.

Bermuhasabah atau menghitung amalan yang selama ini telah kita lakukan, merupakan cara orang bijak untuk mengetahui kekurangan yang ada. Di samping itu, muhasabah akan menghindarkan seseorang dari takabur, sombong, merasa dirinya telah banyak menumpuk pahala, padahal bisa saja di sisi Allah tidak ada nilainya sedikit pun.

Kaum muslimin rahimakumullah,

salah satu tujuan ibadah puasa adalah untuk mencapai kesucian hakiki. Kesucian ini akan dicapai oleh mereka yang melaksanakan ibadah puasa tidak hanya untuk menahan lapar dan dahaga. Sehingga hatinya selalu bersih, perilakunya selalu terkontrol serta terarah kepada hal-hal yang positif.

Orang semacam itulah yang pada hakikatnya berhak untuk bergembira di hari ini, dan merekalah orang-orang yang menggapai predikat taqwa. Sebagaimana disebutkan dalam ayat 183, surat al-Baqarah, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."

Demikianlah, orang yang sukses dalam berpuasa adalah mereka yang sukses mensucikan jiwanya dan selalu berusaha membersihkan dirinya dari dosa, sehingga ketika ia berjumpa kembali kepada Allah dalam keadaan tenang, tanpa sedikit pun ragu atau khawatir.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Ceramah 10 tentang semangat

Assalamu'alaikum wr. wb.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat ke-139, "Janganlah kamu merasa lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." Ayat ini mempertegas kedudukan seorang mukmin, bahwa orang mukmin adalah orang yang paling tinggi derajatnya.

Ayat tersebut diturunkan untuk membangun kembali mentalitas umat yang sempat jatuh dalam keterpurukan, yang mungkin tidak jauh seperti kondisi umat kita sekarang ini. Terdapat tiga pilar dalam membangkitkan semangat umat yaitu, pertama perlu adanya harapan positif pada setiap diri kita. Kita tidak boleh menyerah dan terus membangun harapan untuk menang dan berjaya.

Kedua, kekuatan dan kualitas iman kita. Iman yang lemah berpotensi mengurangi bahkan menghilangkan harapan. Karenanya penting untuk menguatkan kualitas dan kekuatan iman kita. Kemudian pilar yang ketiga, umat perlu menguasai dan memahami sunnatullah yang berlaku di atas bumi.

Allah berkalam, "Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran).

Artinya, posisi umat manusia dalam kehidupan terus berputar, kadang ada di atas tapi suatu saat juga di bawah. Semakin umat dekat dengan agamanya, maka semakin dekat pula kejayaan umat, begitu pula sebaliknya. Demikianlah, kita sebagai umat Allah jangan pernah putus harapan dan menyerah akan kehidupan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Itulah 10 ceramah Ramadhan singkat yang cocok untuk anak sekolah yang singkat dan mudah dihafal. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Besertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads