3 Hari Hilang Usai Hanyut, Bocah Blora Ditemukan Tewas di Sungai Lusi

3 Hari Hilang Usai Hanyut, Bocah Blora Ditemukan Tewas di Sungai Lusi

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Sabtu, 08 Apr 2023 15:16 WIB
Petugas mengevakuasi korban yang tenggelam di Sungai Lusi Blora, Jumat (8/4/2023).
Petugas mengevakuasi korban yang tenggelam di Sungai Lusi Blora, Jumat (8/4/2023). (Foto: dok. BPBD Blora)
Blora -

Usai tiga hari pencarian, bocah yang hilang usai terseret aliran sungai di Banjarejo Blora akhirnya ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal sekitar 7 kilometer dari lokasi awal.

"Hari ini sekitar pukul 09.00 WIB tim gabungan dari Polri, TNI dan BPBD dibantu warga telah menemukan korban sekitar 7 kilometer ke arah hilir yang masuk aliran sungai Lusi dalam keadaan meninggal," terang Kapolsek Banjarejo AKP Setio Udin saat dimintai konfirmasi, Sabtu (8/4/2023).

Setio mengatakan korban yang ditemukan berinisial AH. AH ditemukan usai dikabarkan hilang terseret arus sungai Kamis (6/4) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Posisi korban AH ditemukan berada di bantaran Sungai Lusi, (dalam kondisi) tersangkut. Kondisi korban pada saat ditemukan sudah mengembang dalam posisi tengkurap. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman," terang Setio.

Kejadian ini bermulai saat AH tengah bermain dengan temannya MP (9). Kedua bocah tersebut adalah warga Dukuh Gempol, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, Blora.

ADVERTISEMENT

Menurut keterangan Kepala Desa Sumberagung, Sudarsono, korban saat itu sedang bermain di bendungan sungai bersama temannya MP.

MP ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (6/4) lalu. Sementara pencarian AH dilakukan selama tiga hari hingga berhasil ditemukan oleh petugas hari ini.

"2 orang anak umur sekitar 8 tahun. Yang satu sudah ditemukan dan terseret arus sekitar 200 meter dari titik lokasi," ungkap Kepala Desa Sumberagung, Sudarsono.

Ia menjelaskan kedua korban saat itu sedang bermain di bendungan sungai. Kondisi hujan deras pada sore hari membuat aliran sungai semakin deras dan menghanyutkan bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini.

"Pada main di embung. Di sungai, awalnya dari bendungan. Setelah hujan lebat kan banjir, (kedua anak) itu terus terseret arus sekitar 200 meter," ungkapnya.




(aku/ams)


Hide Ads