Penerjun TNI AU Gugur Usai Tabrakan di Udara

Nasional

Penerjun TNI AU Gugur Usai Tabrakan di Udara

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 06 Apr 2023 23:35 WIB
Sebanyak 69 penerjun melakukan aksi terjun payung bebas di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (31/8/2014). 69 penerjun yang berasal dari elemen militer, polisi dan masyarakat komunitas pecinta terjun payung ikut memeriahkan acara Independence Day Run.
Ilustrasi terjun payung. Foto: Agung Pambudhy
Solo -

Seorang prajurit TNI AU bernama Sertu Agung Dwano Karisma gugur dalam kecelakaan saat latihan terjun payung. Sertu Agung merupakan salah satu prajurit terbaik di TNI AU.

"Kemarin kami berduka, karena salah satu prajurit terbaik kami gugur dalam melaksanakan penerjunan dalam rangka (persiapan) HUT (TNI AU ke-77)," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo kepada wartawan di Taxy Way Eco Lanud Halim Perdana Kusuma, Kamis (6/4/2023) seperti dilansir detikNews.

Fadjar menjelaskan kronologi insiden tersebut. Dia mengatakan kecelakaan terjadi disebabkan oleh adanya tabrakan di udara yang tak dapat dihindarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tadi semua free fall atau bungee jump mungkin, begitulah mungkin tidak bisa dielakkan. Jadi tabrakan di udara sehingga terjadi korban," jelas Fadjar.

Fadjar mengatakan Sertu Agung Dwano Karisma sudah dimakamkan di Bandung. Pemakaman digelar secara militer.

ADVERTISEMENT

"Jenazah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Soreang (Bandung, Jawa Barat) dengan upacara kemiliteran," Fadjar.

Sementara itu, Kadispen AU Marsma Indan Gilang Buldansyah menyampaikan kecelakaan tersebut melibatkan dua penerjun yang tergabung dalam pasukan elite Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Keduanya sempat dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr Esnawan, Jakarta, dan mendapatkan pertolongan medis.

"Ada sentuhan di udara yang menyebabkan apakah pingsan atau apa sehingga mendarat tidak sempurna. Yang satu kita bawa ke RS, tapi terus beberapa jam kemudian meninggal, yang satu ini dalam proses recovery, dirawat di Esnawan," jelas Indan.

Indan juga mengatakan jika memang terdapat risiko pada saat melakukan terjun payung, yakni pasukan yang hendak terjun loncat bersama kemudian terjadi sentuhan di udara.

"Bungee jump itu loncat bersama-sama. Jadi kemarin itu kan kita ada dua (pesawat) Hercules (yang) membawa 77 penerjun ya. Dia loncat bersama gitu, kelihatannya memang ada sentuhan atau benturan di udara gitu kelihatannya," jelasnya.

Gugurnya Sertu Agung, menurut dia, meninggalkan duka mendalam bagi TNI AU. Indan mengakui bahwa Sertu Agung merupakan prajurit terbaik dan penerjun handal.




(apl/apl)


Hide Ads