Ledakan petasan yang terjadi di Kaliangkrik, Magelang, pada akhir pekan lalu merusak 34 rumah warga. Total kerugian yang diderita warga mencapai ratusan juta rupiah.
Penghitungan ini berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan Tim Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Magelang.
"Total kerusakan akibat ledakan (petasan) yang terjadi di Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik kemarin ada 34 rumah. Ada tiga kategori berat, sedang dan ringan," kata Kepala Bidang Perumahan, DPRKP Kabupaten Magelang, Retno Ayu K saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (30/3/2023).
Dia merinci, ada 3 rumah yang mengalami kerusakan berat akibat ledakan itu. Sedangkan 1 rumah mengalami kerusakan sedang. Adapun mayoritas mengalami kerusakan ringan yang jumlahnya mencapai 30 rumah.
Retno menjelaskan, untuk rumah rusak berat secara struktur tidak bisa ditempati lagi. Kemudian, harus dirobohkan untuk dibangun kembali.
"Rusak berat dengan kriteria bangunan roboh atau sebagian besar komponen struktur rusak dan kerusakan fisiknya lebih dari 70 persen," katanya.
Sedangkan kriteria rusak sedang adalah bangunan masih berdiri sebagian kecil komponen struktur rusak dan komponen arsitektural rusak. Kerusakan fisik antara 30-70 persen.
Kemudian untuk rusak ringan, katanya, kriteria bangunan masih berdiri, tidak ada kerusakan struktur, hanya terdapat kerusakan komponen arsitektural dan kerusakan fisik kurang dari 30 persen.
"Total perhitungan kami ini adalah kerugian Rp 557.322.000," kata Retno.
Saat ini pihaknya sedang merancang proposal untuk bisa mencairkan bantuan kepada para korban melalui anggaran pemerintah. Selain itu pihaknya juga akan mencarikan CSR dari lembaga lain.
Diberitakan sebelumnya, sebuah ledakan yang berasal dari bahan petasan terjadi di Kaliangkrik, Magelang, Minggu (27/3) malam. Akibat ledakan tersebut satu orang tewas dan tiga orang lainnya terluka.
Selain itu, terdapat puluhan rumah yang rusak, tiga di antaranya mengalami kerusakan berat.
(ahr/aku)