Mengenal Paskah yang Dirayakan Umat Kristiani

Mengenal Paskah yang Dirayakan Umat Kristiani

Agustin Tri Wardani - detikJateng
Selasa, 28 Mar 2023 17:24 WIB
Empty tomb of Jesus at sunrise with crosses in background
Mengenal Paskah yang Dirayakan Umat Kristiani. Foto: Getty Images/iStockphoto/RomoloTavani
Solo -

Perayaan Hari Paskah oleh umat Kristiani tahun ini akan dirayakan pada 9 April 2023. Hari Paskah merupakan perayaan kebangkitan Yesus yang akan disambut oleh umat Kristiani dengan penuh kebahagiaan dan khidmat. Gereja-gereja akan dipenuhi dengan hiasan bunga lili putih dan bunga-bunga lain.

Paskah merupakan sebuah perayaan kebangkitan. Paskah orang Kristen dirayakan sebagai peringatan akan wafat (dan kebangkitan) Kristus yang disalib. Biasanya Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama atau sesudah waktu siang dan malam sama lamanya atau siklus musim.

Makna Paskah

Dikutip dari bpkpenabur.or.id, Paskah bermakna kemenangan dan harapan bagi umat Kristiani. Saat Tuhan Yesus berhasil mengalahkan maut dan bangkit kembali, setelah melalui penderitaan-Nya saat disalib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebangkitan Tuhan Yesus ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia akan kekal, melampaui dosa dan maut. Barang siapa yang percaya kepada-Nya pun akan memperoleh hidup yang kekal ini.

Sejalan dengan makna Paskah di Perjanjian Lama, Paskah juga mempunyai peran penting dalam Perjanjian Baru. Perjanjian baru menunjukkan makna Paskah adalah penuh dengan cinta kasih, anugerah, dan kuasa yang diberikan oleh Allah kita.

ADVERTISEMENT

Rangkaian Paskah

Kegiatan perayaan paskah dilakukan dari hari ke hari dalam pekan suci yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan hari Paskah.

Dikutip dari gkikebonjati.org, Kamis Putih (Maundy Thursday) merupakan bagian dari perayaan dalam masa Raya Paskah, kegiatan ini diadakan satu hari sebelum Jumat Agung.

Perayaan Kamis Putih dikenal dalam peristiwa perjamuan malam Yesus bersama murid-murid-Nya dan pembasuhan kaki sebelum Dia menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan.

Jumat Agung ditetapkan sebagai hari laku tapa dan tobat dengan kewajiban berpantang dan berpuasa bagi seluruh anggota Gereja. Hari ini disebut sebagai hari puasa Paskah karena sudah termasuk dalam rangkaian Trihari Suci Paskah. Hari Jumat Agung sudah dimulai sejak Kamis sore atau petang, hingga menjelang Sabtu Malam Paskah.

Sabtu Sunyi adalah hari setelah Jumat Agung dan sebelum Minggu Paskah. Perayaan Sabtu Sunyi umumnya dilaksanakan dalam keheningan dan kesunyian. Hari Sabtu Sunyi memperingati pada saat tubuh Yesus Kristus dibaringkan di kubur setelah pada hari Jumat Agung mati disalibkan.

Minggu Paskah adalah hari dimana perayaan kebangkitan Yesus dilakukan dirayakan dengan gembira.

Tujuan Perayaan Paskah

Dikutip dari pgi.or.id, Tujuan perayaan Paskah umat Kristiani selain untuk memperingati bangkitnya Yesus adalah untuk memberikan kekuatan dan harapan kepada umat manusia untuk bangkit dari keterpurukan dan penderitaan. Sehingga umat manusia memiliki optimisme menjalani hari-hari kedepan bersama Kristus yang bangkit.

Sejarah Paskah

Dikutip dari jurnal Mengklarifikasi Istilah 'Jumat Agung' Menurut Kajian Tipologi Berdasarkan Keluaran 12:1-42 yang ditulis oleh Yohanis Banamtuan dari Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta, Hari Paskah dalam dari bahasa Ibrani 'PesaαΈ₯' dan dari bahasa Yunani 'Paskha' merupakan peringatan keagamaan utama dalam kalender perayaan gereja.

Paskah adalah hari raya kekristenan yang secara eksplisit diperintahkan oleh Alkitab untuk dirayakan oleh umat Tuhan seperti yang dilakukan Yesus dan para murid (Lukas 22:19) dan dilanjutkan oleh para rasul.

Dalam Injil-injil sinoptik tertulis bahwa persiapan perjamuan malam yang dilakukan Kristus bersama dengan para murid-Nya, terjadi tepatnya sehari sebelum perayaan Paskah yang sebenarnya jatuh pada tanggal 14, bulan Nisan, yang lazim disebut hari Persiapan Paskah.

Di hari persiapan inilah, disembelih domba Paskah, dan baru pada malam harinya dimulai perjamuan Paskah yang jatuh pada tanggal 15 bulan Nisan (Maleachi, 2010, p. 23).

Saat itu Yesus memberi makna baru dengan menggambarkan roti yang dipecah-pecahkan-Nya sebagai tubuh-Nya yang akan dikorbankan, dan anggur yang menggambarkan darah-Nya yang akan dicurahkan sebagai pengampunan dosa manusia.

Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads