Puluhan Warung Esek-esek di Jati Kudus Dibongkar!

Puluhan Warung Esek-esek di Jati Kudus Dibongkar!

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 28 Mar 2023 12:58 WIB
Puluhan warung esek-esek di Kecamatan Jati Kudus dibongkar, Selasa (28/3/2023).
Puluhan warung esek-esek di Kecamatan Jati Kudus dibongkar. Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Puluhan warung esek-esek di jalanan Lingkar Kudus tepatnya Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, dibongkar petugas. Puluhan kios itu teridentifikasi digunakan tempat prostitusi yang berkedok warung.

"Berdasarkan yang data 22 warung terindentifikasi esek-esek dari 34 warung yang dibongkar," kata Camat Jati, Fiza Akbar, kepada wartawan ditemui di lokasi, Selasa (28/3/2023).

Fiza mengatakan warung itu menyediakan jasa layanan prostitusi. Menurutnya puluhan warung itu menyediakan PSK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sasaran PSK adalah sopir truk yang berhenti di Pantura Kudus. Namun dia tidak menjelaskan tarif layanan prostitusi di warung esek-esek tersebut.

"Modusnya di tempat, sasarannya sopir truk," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Petugas gabungan terdiri dari Satpol PP, Polisi dan TNI terjun ke lokasi. Alat berat pun diterjunkan untuk membongkar puluhan warung esek-esek tersebut.

Fiza mengatakan pembongkaran puluhan warung tersebut karena banyak aduan masyarakat tentang keberadaannya yang meresahkan warga. Menurutnya puluhan warung itu selain berada di lahan milik PUPR, juga menyediakan jasa layanan prostitusi.

"Sebagaimana petunjuk Pak Bupati, terkait banyaknya aduan masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Jati, di Desa Jati Wetan dengan adanya warung remang-remang yang selama ini menjajakan minuman keras dan juga pekerja seks komersial atau PSK," jelas Fiza.

Oleh karena itu petugas pun melakukan pembongkaran warung-warung tersebut. Fiza sebelumnya juga telah memberikan surat teguran hingga sosialisasi. Namun banyak warung yang tidak mengindahkan. Akibatnya petugas pun membongkar secara paksa dengan alat berat.

"Alhamdulillah pagi ini, melaksanakan pembongkaran lapak-lapak bangunan liar yang tanahnya adalah PUPR, jadi sebelum kegiatan ini sudah kita berikan surat atau teguran pertama kedua dan ketiga," kata Fiza.

"Teguran itu juga diawali dengan musyawarah desa berdasarkan aspirasi tokoh masyarakat yang ada di wilayah Jati Wetan," ujarnya.

Fiza menambahkan mayoritas pedagang warung esek-esek tersebut berasal dari luar Kudus. Sementara pedagang yang warga Jati Wetan bakal mendapatkan lahan pengganti dari pihak Pemerintah Desa Jati.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....

"Ada 4 dari 34, 4 warga Desa Jati Wetan dan 30 lainnya adalah bukan warga Desa Jati Wetan, karena semua ilegal hari ini upaya pembersihan secara menyeluruh, kata Fiza.

"Terkait dengan pemilik warung dan lainnya yang masih bekerja, kita sepakat akan kita berikan solusi, khususnya bagi warga Jati Wetan nanti akan menyediakan lahan khusus agar mereka tetap bisa berjualan," ungkap dia.

Sementara itu, salah satu pedagang Umi mengaku tidak terima warungnya dibongkar. Umi membantah jika warungnya menyediakan jasa prostitusi. Dia berjualan sudah delapan tahun.

"Itu warung lonte kabeh (semua), warungku kok mau digusur kenapa? Saya warung nasi, anak saya, anak yatim sekolah ada empat (orang), sudah lulus tiga kurang satu yang belum lulus. Saya jangan dibongkar, lha saya warung nasi. Saya warga Jati Wetan," kata Umi di lokasi siang ini.

Menurutnya warung esek-esek kebanyakan berasal dari luar daerah. Umi menyebutkan warung esek-esek buka baru saja.

"Saya di sini sudah delapan tahun, bukan warung esek-esek. Yang warung esek-esek yang baru semua, warung esek-esek sekitar 17 kios," ungkap Umi.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)


Hide Ads