Ketentuan mengenai apakah setelah imsak masih boleh makan atau tidak terkadang masih menjadi pertanyaan di kalangan umat Islam yang tengah menjalankan puasa Ramadhan. Berikut ini penjelasan mengenai apakah setelah imsak masih boleh makan atau tidak.
Waktu imsak biasanya ditandai pada 10 menit sebelum waktu subuh. Di kalangan masyarakat umum, istilah imsak dikenal sebagai penanda waktu dimulainya puasa pada hari tersebut. Artinya, imsak juga diyakini sebagai waktu untuk mengakhiri makan sahur.
Lantas, apakah setelah imsak masih boleh makan dan minum?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makna Imsak
Dikutip dari buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan (2014) oleh Ahmad Sarwat, imsak artinya menahan dari makan, minum, hubungan seksual suami istri dan semua hal yang membatalkan puasa, sejak fajar hingga matahari terbenam. Allah SWT berfirman:
وَكُلُواْ وَٱشْرَبُواْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ
"Makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar". (QS. Al-Baqarah: 187)
Adapun yang dimaksud dengan benang putih adalah siang hari dan benang hitam adalah malam hari.
Dikutip dari laman resmi Universitas An Nur Lampung, ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT membolehkan bagi umatNya yang berpuasa untuk makan dan minum sahur hingga waktu fajar shadiq. Adapun pengertian mengenai fajar shadiq adalah cahaya putih yang memanjang di ufuk timur yang menandakan masuknya waktu subuh. Sedangkan fajar kaziab adalah cahaya putih yang membentang di ufuk timur yang muncul sebelum fajar shadiq.
Berdasarkan ayat tersebut maka dapat dipahami bahwa batas akhir makan dan minum adalah fajar atau terbitnya matahari. Maka dari itu, apabila seseorang masih makan dan minum saat imsak, tetapi adzan subuh belum berkumandang, maka ia boleh menelannya.
Selain ayat tersebut, batas waktu makan dan minum sahur juga berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit RA:
حدثنا مسلم بن إبراهيم حدثنا هشام حدثنا قتادة عن أنس عن زيد بن اثبت رضي هللا عنه تسحران مع النيب صلى هللا عليه وسلم مث قام اىل الصالة قلت كم كان بني األذان والسحور ؟ قال : قدر مخسني آية
Artinya: Diriwayatkan dari Muslim bin Ibrahim, diriwayatkan dari Hisyam, diriwayatkan dari Qatadah, dari Anas, dari Zaid bin Tsabit RA ia berkata "Kami sahur bersama Nabi Muhammad SAW kemudian kami melakukan shalat (Subuh)" saya berkata; "berapa lama ukuran antara Sahur dan Subuh?" Nabi bersabda; "Seukuran antara Sahur dan Subuh?" Nabi bersabda; "Seukuran membaca 50 ayat Al-Qur'an!"
Hadis tersebut menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya makan sahur hingga dekat dengan waktu subuh. Adapun jarak antara sahur dan subuh hanya seukuran membaca 50 ayat Al-Quran, yang bisa diperkirakan sekitar 10-15 menit. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi SAW menyempurnakan makan sahur hingga mendekati waktu subuh.
Ketentuan Makan dan Minum Setelah Imsak
Berdasarkan pada makna imsak di atas, maka dapat disimpulkan bahwa imsak bukanlah batas waktu sahur yang ditetapkan oleh syariat Islam. Artinya, imsak hanyalah peringatan atau pengingat agar umat Islam tidak terlambat berhenti makan dan minum sahur.
Apakah setelah imsak masih boleh makan dan minum? Maka, jawabannya boleh, karena batas waktu sahur yang benar adalah saat masuk waktu subuh.
Namun, perlu diketahui bahwa meskipun boleh makan dan minum setelah imsak, sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan secara sengaja atau terus-menerus. Hal ini karena dapat mengurangi keberkahan puasa dan menyalahi sunnah Nabi Muhammad SAW yang menyempurnakan makan sahur hingga mendekati waktu subuh.
Demikian penjelasan mengenai apakah setelah imsak masih boleh makan dan minum. Semoga bermanfaat, Lur!
(ams/apl)