Pantauan detikJateng di lokasi kejadian, kerja bakti ini juga melibatkan warga setempat, TNI/Polri dan relawan. Mereka tampak membersihkan puing-puing rumah warga yang terdampak ledakan.
Pembersihan ini dilakukan secara manual dan bergotong royong. Terlihat para warga menggunakan cangkul dan sekop untuk mengevakuasi puing-puing bangunan di TKP ledakan petasan maut di Kaliangkrik, Magelang itu.
"Saya sudah koordinasi dengan Kapolres, Dandim, Bupati, nanti kita kerja bakti. Terkait masyarakat kita yang terdampak impact dari ledakan itu sendiri," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat jumpa pers di lokasi kejadian, Senin (27/3/2023).
Di lokasi yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan hari ini dilakukan pembersihan. BPBD Kabupaten Magelang bakal membantu logistik kegiatan pembersihan ini.
"Ini sudah kita koordinasikan dengan forkompimda untuk dilaksanakan pembersihan dengan batas waktu yang tidak terbatas. BPBD berusaha untuk bantu logistik baik untuk yang yang terdampak maupun kerja bakti. Kita buka dapur umum," tegas Edi.
Ledakan Petasan Tewaskan 1 Orang dan 3 Luka-luka
Peristiwa ledakan maut di Kaliangkrik, Magelang, ini terjadi pada Minggu (26/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Akibat ledakan maut di Kaliangkrik, Magelang, ini 11 rumah dilaporkan rusak. Lima di antaranya rusak berat.
Berdasarkan kesaksian istri korban tewas, menyebut korban Mufid sempat naik ke lantai dua rumah sebelum ledakan ini terjadi.
"Ada satu korban meninggal dunia pemilik rumah umur 33 tahun atas nama Mufid. Yang bersangkutan keterangan istrinya sebelum kejadian naik di lantai 2, kemudian terjadi ledakan tersebut," kata Kapolresta Magelang Kombes Ruruh kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu (26/3).
Ruruh menerangkan dalam peristiwa itu, istri dan anak korban berhasil selamat. Sementara itu, ada tiga korban luka yaitu Nurhayah (41), Naela Janur (17), dan Nailatul (18). Kondisi ketiganya dikabarkan sudah membaik.
"Yang luka tetangga kanan kiri rumah," terang Ruruh.
(ams/sip)