Warga Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, dikagetkan dengan penemuan anakan buaya di persawahan yang terendam banjir. Anakan buaya yang ditemukan warga sepanjang setengah meter dan berat 1 kilogram.
Pantauan detikJateng, Senin (27/3/2023) anakan buaya itu disimpan Saiful warga RT 6 RW 5 Desa Loram Wetan Kecamatan Jati. Anakan buaya itu disimpan dalam sangkar besi di rumahnya. Tak sedikit warga penasaran untuk melihat anakan buaya tersebut.
Saiful mengaku menemukan buaya itu pada Minggu (26/3) siang. Kala itu, dia sedang mencari ikan di persawahan di Jalan Lingkar Selatan Kudus, Desa Loram Wetan, yang terendam banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu saya nyari ikan tahu-tahu di semak-semak kangkung dapat buaya atas setrum (alat pancing menggunakan setrum), terus gerak saya ambil. Saya kira biawak ternyata buaya," kata Saiful ditemui di rumahnya, Senin (27/3/2023).
Saiful mengatakan anakan buaya memiliki panjang sekitar 50 sentimeter dengan berat 1 kg. Saiful memperkirakan anakan buaya itu berusia 4 bulan.
"Kurang lebih 50 sentimeter, berat sekitar 1 kilogram, kalau usia perkiraan sekitar 3-4 bulan," jelasnya.
Dia menduga masih ada anakan atau bahkan induk buaya di lokasi. Sebab. persawahan yang terendam banjir tidak jauh dari Sungai Wulan yang menghubungkan Kudus dengan Demak.
"Kemungkinan ada indukan di sebelah selatan jalan itu di belakang Djarum, pegangnya ekor tidak sempat digigit, posisi masih hidup," terang Saiful.
Terpisah, Kapolsek Jati AKP Cipto membenarkan warganya menemukan anakan buaya. Polisi telah mendatangi warga yang menemukan anakan buaya tersebut.
"Iya benar, buayanya ditemukan warga, saat ini dibawa pulang. Kita tidak tahu, kalau yang ternak tidak ada terkait dengan penangkaran buaya," jelas Cipto kepada detikJateng lewat sambungan telepon.
Cipto mengimbau kepada warga agar berhati-hati dan waspada saat mencari ikan di rawa-rawa ataupun di persawahan yang terendam banjir.
"Masyarakat yang ke tempat genangan air, harap berhati-hati siapa tahu saudara di sana, atau mungkin induknya tidak tahu. Harap berhati-hati dan waspada," tambah Cipto.
(ams/ams)