Hal ini disampaikan pamannya, Subhan (51) saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Ngadirgo, Mijen, Kota Semarang, Minggu (26/3/2023). Subhan tak tahu persis apa yang dibahas, namun tak ada masalah yang diceritakan putra pasangan Bapak Muslih dan Ibu Muniroh ini.
"Terakhir (komunikasi) Kamis malam. Kalau cerita apa saya kurang tahu, Ibunya bilang masih komunikasi tapi dilihat terakhir hari Kamis," ujar Subhan saat ditemui di rumah duka, di Kota Semarang, Minggu (26/3).
"Nggak ada cerita masalah, intinya kangen sama keluarga sama keponakan ingin lihat," sambung dia.
Dia mengaku pihak keluarga sudah diberi tahu kabar soal dugaan Briptu RF bunuh diri. Namun, pihak keluarga masih belum sepenuhnya percaya.
"Namanya gitu masih 50-50 masih belum percaya, apa iya orang ingin mati. Ya mungkin ada tapi langka, tapi kita juga tidak tahu. Perkiraan, belum percaya makanya ini mau diadakan autopsi," ujarnya.
Subhan menyebut pihak keluarga sudah berangkat ke Gorontalo untuk menjemput jenazah Briptu RF. Dia menyebut proses pemulangan jenazah masih menunggu proses autopsi.
"Katanya mau diautopsi tapi menunggu pihak keluarga di sini ke sana. Berangkat ke Jakarta kemarin, terus dari Jakarta ke sana," lanjutnya.
Pihak keluarga pun masih menunggu kabar kedatangan jenazah Briptu RF. "Informasi kedatangan jenazah diperkirakan besok, hari Senin," terang Subhan.
Briptu RF Diduga Tewas Bunuh Diri
Briptu RF sebelumnya ditemukan tewas di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo pada Sabtu (25/3) pukul 05.49 Wita. Saat ditemukan jasad korban dalam posisi duduk di dalam mobil dinas Polri dengan nomor polisi 1214-XXIX.
Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono menyebut Briptu RF diduga tewas karena bunuh diri. Meski begitu, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Dugaan sementara, diduga korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara menembak menggunakan tangan kanan, hal tersebut terlihat dari adanya jelaga mesiu di tangan kanan korban," ujar dalam keterangannya kepada detikSulsel, Minggu (26/3).
"Jenazah korban RF sudah dibawa ke Rumah Sakit Aloe Saboe dan untuk diautopsi akan dijadwalkan besok menunggu kehadiran dokter forensik dan juga orang tua korban dari Semarang," katanya.
(ams/ams)