Balai Kota Solo turut merayakan Earth Hour dengan mematikan lampu selama satu jam. Lampion yang berada di Balai Kota Solo dan di Jalan Jenderal Sudirman dimatikan mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB.
Pelaksanaan Earth Hour di Kota Solo bertepatan dengan acara Kampung Ramadhan 2023. Sejumlah lampion menghiasi Balai Kota dan Jalan Jenderal Sudirman.
Cahaya terang dari lampion yang menghiasi Balai Kota Solo mendadak gelap. Meski demikian, masyarakat tetap antusias mengikuti acara Earth Hour ini, meskipun hujan gerimis mengguyur Balai Kota Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan Earth Hour merupakan bentuk kecintaan manusia kepada Bumi. Sebab, isu lingkungan berdampak pada kerusakan lingkungan dan bencana yang terjadi.
"Pemkot Solo berkomitmen menjaga lingkungan, sungai, sampah, agar Solo jadi kota yang indah dan bersih," kata Teguh saat memberikan sambutan Ceremony Earth Award ke-16 di Balai Kota Solo, Sabtu (25/3/2023).
![]() |
Dia meminta masyarakat agar merubah perilaku dengan hemat energi sebagai bentuk mencintai Bumi dan untuk menjaga alam. Hal ini agar alam tetap tetap lestari.
"Jika hal ini dilakukan di seluruh dunia, akan jadi hal yang luar biasa. Minimal mematikan peralatan listrik selama satu jam tiap malam," ujarnya.
Ditemui terpisah, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Pemkot Solo juga menggandeng swasta untuk bergerak di bidang lingkungan. Selain program pilah sampah yang dilakukan.
"Sudah ada beberapa perusahaan yang concern masalah lingkungan hidup, misal masalah sampah, nyumbang IPAL, dan sanitasi di Kota Solo," kata Gibran.
Baca juga: Jadwal Imsak Ramadhan 2023 untuk Kota Solo |
Gibran mengatakan ada sejumlah program Pemkot Solo dalam mengelola lingkungan. Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo dan menertibkan kawasan kumuh.
"Tapi yang terpenting adalah partisipasi warga. Kalau partisipasi warga belum maksimal, ya susah," pungkasnya.
(rih/rih)