.webp)
Warga Dukuh Rejoso, Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, membangun musala darurat menjelang bulan Ramadan. Sebab masjid yang berada di tengah pedukuhan itu bakal digusur dalam proyek jalan tol Jogja-Solo.
Untuk diketahui, Masjid Al Fataakh yang semula berada di tengah Dukuh Rejoso kini berada di tengah area pembangunan jalan tol. Lokasi masjid tersebut kini berada di tengah lingkar interchange atau simpang susun Sambon.
Masjid itu memang belum dirobohkan. Namun rumah warga yang ada di sekitarnya sudah rata dengan tanah. Meski demikian, masjid di tengah proyek jalan itu dinilai sudah tidak layak digunakan untuk ibadah dan aksesnya sulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gantinya, warga akan dibangunkan masjid baru. Tanahnya sudah disiapkan, namun sampai sekarang masjid pengganti itu belum dibangun.
"Kalau tempatnya (lahan untuk lokasi masjid) sudah dibayarkan (pembebasan lahannya). Kemarin katanya mau dibangun, tapi sampai sekarang belum terealisasi," kata warga Dukuh Rejoso, Marwoto, Senin (203/2023).
Padahal, kata Marwoto, sebentar lagi Ramadan dan biasanya banyak kegiatan yang digelar di masjid. Terutama fardu dan salat tarawih berjamaah dengan jumlah jemaahnya yang lebih banyak dari hari biasa.
Marwoto menjelaskan pelaksana proyek jalan tol berniat menyewakan rumah untuk dijadikan musala sementara dengan uang sewa Rp 15 juta.
Namun, dari hasil musyawarah pengurus masjid, penggunaan rumah sewa itu dinilai kurang layak. Akhirnya mereka sepakat membangun musala darurat di halaman rumah Marwoto atau di samping lokasi calon masjid pengganti.
"Tak ingin persiapan Ramadan kacau, ini bikin tempatnya (musala darurat). Di halaman rumah saya, di sebelahnya yang mau dibangun masjid," jelasnya.
Musala darurat itu pun sudah jadi. Atap menggunakan kanopi bekas teras masjid Al Fataakh, sedangkan tiangnya menggunakan rangka baja ringan dan dindingnya menggunakan papan internit.
"Alat-alatnya (di masjid) sudah dipindah ke tempat saya," imbuh Marwoto. Pembangunan musala darurat ini menggunakan dana Rp 16 juta.
(dil/ams)
