Pihak Mabari Tour & Travel Rembang angkat bicara ihwal insiden calon jemaah umrah yang terlantar di Yogyakarta International Airport (YIA). Nur Fariha, pengurus Mabari Tour & Travel Rembang menjelaskan untuk memberangkatkan calon jemaahnya Mabari harus menginduk ke biro lain yang kapasitasnya lebih besar.
"Singkatnya gini, Mabari Travel ini jasa perjalanan umrah yang sudah dipercaya sama masyarakat untuk memberangkatkan jamaah umrah. Karena Mabari Travel masih terbilang kecil jadi untuk memberangkatkan jemaah masih perlu naungan atau perantara dari PT besar," jelas Fariha kepada detikJateng, melalui keterangan tertulis, Minggu (19/3/2023).
Lebih lanjut Fariha mengatakan, alur mekanismenya yakni uang jemaah diberikan kepada Mabari Travel, lalu dari Mabari Travel melunasi semua kebutuhan ibadah umrah ke salah satu oknum pengurus PT ABM yang berinisial T.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah di kasus ini, saat rombongan tiba di bandara, pihak maskapai tidak bisa memberangkatkan karena tidak ada tiket dari Surabaya ke Malaysia. Jadi ketua Mabari mengarahkan jemaah ke Jogja untuk diskusi dan beristirahat di hotel. Karena kebetulan PT besarnya (ABM) ada di Klaten, Jogja. Dari sini pihak Mabari juga dirugikan waktu dan dana lagi untuk tinggal di Jogja," terang Fariha.
"Kenapa tiket dari Surabaya-Malaysia tidak ada, sedangkan dari Malaysia-Jeddah sudah ada?, Karena setelah ditelusuri ternyata di oknum T ini belum melunasi uang ke pihak PT (PT ABM), jadi pihak PT hanya memesankan tiket seadanya. Di sini pihak Mabari juga kaget dan merasa dirugikan oleh si oknum (T), karena pihak Mabari sudah membayar lunas semua kebutuhan ibadah," imbuh Fariha.
Fariha menegaskan, sebenarnya Mabari Tour & Travel Rembang adalah travel lokal atau agen penjualan tiket bukan biro perjalanan umrah.
"Sedangkan PT ABM adalah biro perjalanan umrah yang memberangkatkan rombongan kami, yang oknumnya menipu rombongan jamaah mabari travel," pungkas Fariha.
Pantauan detikJateng, pada Minggu (19/3) siang, di lokasi alamat Mabari Tour & Travel Rembang, di Jalan Pandangan-Sedan tepatnya di Desa Narukan, Kecamatan Kragan tampak sepi. Ruko yang ada di sana juga tutup. Termasuk pintu gerbang tengah juga tergembok. Hanya satu ruko pedagang kelontong yang buka.
Selengkapnya di halaman berikutnya....
Di lokasi juga tampak tiga buah papan-nama berupa pamflet Mabari Tour & Travel. Dalam salah satu pamflet tersebut, terpampang tulisan "Mabari Tour & Travel adalah mitra perjalanan anda,".
Selain itu juga terpampang tulisan, "Penjualan tiket pesawat, dalam dan luar negeri. Penjualan tiket kereta api. Penjualan tiket kapal laut,".
Sebelumnya diberitakan, video rombongan calon jemaah umrah diduga ditelantarkan biro perjalanan di Bandara YIA, Kabupaten Kulon Progo, viral di media sosial. Salah seorang jemaah menuturkan dirinya sudah menunggu begitu lama untuk pemberangkatan umrah.
"Kita tadi nunggu lama banget. Enggak ada kejelasan dari mereka (biro perjalanan umroh). Katanya mau ke sini bawa tiket sama paspor dan visa tapi kok enggak ada. Padahal kami sudah bayar lunas," ungkap salah satu calon jemaah umrah, Tasiri (48) saat ditemui wartawan di Hotel Primitif, Kalurahan Triharjo, Wates, Kulon Progo, Jumat (17/3) malam.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)