Gibran Sebut Mandor Nakal Masjid Zayed Janji Lunasi Utang Pedagang Pekan Ini

Gibran Sebut Mandor Nakal Masjid Zayed Janji Lunasi Utang Pedagang Pekan Ini

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 17 Mar 2023 12:19 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jumat(17/3/2023).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jumat(17/3/2023). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menyebut mandor yang utang hingga seratusan juta di warung kawasan Masjid Raya Sheikh Zayed berjanji akan melunasi utang-utangnya. Gibran juga sudah menyampaikan ke pihak kontraktor PT Waskita Karya dan mandor untuk melunasi utang tersebut pekan ini.

"Sudah janji melunasi, kemarin malam sudah janji, Waskita juga tidak akan lepas tangan. Sudah disampaikan ke Waskita, mandor pekan ini (dilunasi)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jumat (17/3/2023).

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku sudah mengetahui orang-orang yang melakukan kasbon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang Masjid Gilingan (Sheikh Zayed) sudah ketahuan orang-orangnya apa saja ya mengko lek dirampungke (nanti segera diselesaikan). Ada (iktikad baik) santai wae. Wis, wis tak rampungke ndek bengi (sudah saya selesaikan kemarin malam)," tuturnya.

Dirinya mengungkapkan kewajiban Waskita soal pembayaran sudah selesai semua. Hanya, menurut Gibran, pihak mandor yang nakal hingga menunggak utang.

ADVERTISEMENT

"Uwis, (pembayaran) dari Waskita wis selesai kabeh (semua), mandore sing nakal, mandore sing nakal. Kewajiban Waskita sudah selesai," ujarnya.

Gibran juga memberikan masukan kepada pedagang untuk segera lapor agar kasbon tidak menumpuk. "Karena yang garap BUMN, yang jelas lebih dimonitor, bapak ibu pemilik warung langsung lapor saja, jangan sampai kasbon menumpuk sampai Rp 145 juta, parah itu," terang Gibran.

Diberitakan sebelumnya, pedagang warung makan di kawasan Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Dian Ekasari (38) mengaku ada tiga mandor yang masih utang di warungnya. Tak tanggung-tanggung, utang mandor tersebut sampai seratusan juta.

"Ya perjanjian di awal-awal dua minggu sekali pasti terbayarkan. Makan tersebut untuk para pekerja proyek," kata Dian kepada wartawan, Jumat (17/3).

Dian mengatakan tiga mandor tersebut berinisial N, G dan G. Menurutnya N dan G dari Demak, sedangkan G yang satunya dari Purwodadi.

"Untuk yang N utangnya sekitar Rp 65 juta, G sekitar Rp 55 juta dan G satunya Rp 35 juta-an," ujar Dian.




(aku/ams)


Hide Ads