Permukiman warga Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, masih terendam banjir. Akibatnya jalanan desa berlumut hingga warna genangan banjir berwarna hitam.
Pantauan detikJateng di lokasi, Selasa (14/3) banjir merendam jalanan desa. Kondisi jalan pun licin karena banyak lumut. Kedalaman banjir sekitar 40 sentimeter di jalanan. Selain itu warna genangan air hitam.
"Sampai sekarang sudah ada 53 KK yang masih mengungsi, banjir masih melanda tiga Dukuh Gendok, Tanggulangin, dan Barisan yang terdampak 450 KK," kata Sekdes Jati Wetan, Moh Sugiyanto ditemui di lokasi, Selasa (14/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugiyanto mengatakan banjir terjadi sejak akhir tahun 2022 lalu. Kata dia sempat surut, namun banjir kembali melanda. Bahkan sejak pertengahan Februari 2023 genangan banjir cukup parah.
"Yang RT 4 RW 5 paling dalam sampai 70 sentimeter, kalau kemarin sempat sampai 1 meter lebih," terang dia.
Sugiyanto menyebut dampak banjir jalanan permukiman berlumut. Warga yang berjalan harus berhati-hati karena jalan licin.
Tak hanya itu warga genangan banjir pun berubah berwarna hitam. Tidak sedikit warga yang mengeluh sakit. Kondisi tersebut karena genangan banjir yang tidak surut.
"Kemarin air ngalir, airnya malah berhenti lagi, tapi ini sudah surut, cuman jalannya licin banget," jelas Sugiyanto.
"13 hari kondisi jalanan lumutan dan licin," ujarnya.
Dia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah agar melakukan normalisasi Sungai Wulan. Selain itu juga membentuk tanggul untuk mengatasi luapan Sungai Wulan.
"Harapan ada normalisasi dan membuat tanggul," tutur dia.
Salah satu warga, Rati mengaku kakinya mulai diserang sakit gatal-gatal karena kondisi genangan banjir yang berwarna hitam.
"Karena airnya sudah lama belum surut, ada kalau 12 hari, ini diserang sakit gatal-gatal di kaki," kata dia ditemui di lokasi.
(rih/aku)