Permukiman warga di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, masih kebanjiran. Banyak warga yang hingga kini belum bisa kembali ke rumah.
Pantauan detikJateng di lokasi, Senin (13/3) pukul 15.30 WIB genangan banjir masih merendam jalanan Desa Payaman. Kedalaman air bervariasi mulai 20 sampai 30 sentimeter.
Meski demikian, tak sedikit rumah warga yang masih terendam banjir. Terutama yang lantai rumahnya rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini seperti yang dirasakan oleh Ginarti (56). Ginarti barusan pulang dari pengungsian di Balai Desa Payaman. Wanita sebatang kara ini mengungsi ke balai desa selama sepekan. Namun saat kembali, rumahnya masih tergenang banjir.
Rumahnya cukup sederhana terbuat dari kayu. Rumah Ginarti termasuk lantainya yang rendah. Tak ayal dia harus kembali mengungsi lagi.
"Masih banjir, ketinggian banjir lebih surut dibanding kemarin sampai 50 sentimeter," kata Ginarti ditemui di lokasi, Senin (13/3/2023).
Ginarti mengaku harus kembali ke pengungsian. Dia mengira jika genangan banjir di rumahnya sudah surut. Kini dia berencana akan tinggal di masjid yang tidak terendam banjir.
"Rumah masih kebanjiran, kemarin ngungsi sepekan di pengungsian tadi baru pulang ke rumah, tapi karena rumah masih kebanjiran. Rencana tinggal di masjid dulu, nunggu sampai genangan banjir surut," jelasnya.
Senada dikatakan oleh Basmi (50). Dia mengaku baru pulang dari tempat pengungsian di Balai Desa Payaman. Menurutnya genangan banjir tinggal di jalanan dan beberapa rumah warga yang lantainya rendah.
20 Rumah Warga Terendam Banjir
"Tadi pulang dari pengungsian sekitar jam 13.00 WIB, tapi ini masih banjir di jalanan, ya mending surut," kata Basmi ditemui di lokasi.
Ketua RT 3 RW 6, Jutomo menjelaskan total ada sekitar 20 rumah warganya yang kebanjiran. Menurutnya banjir ini susulan, setelah akhir tahun 2022 sampai awal tahun 2023 desanya kebanjiran.
"Total ada 20 rumah terendam banjir, kedalaman sekitar 30 sentimeter, sejak bulan Januari sampai sekarang, curah hujan, banjir kiriman, di sini paling rendah," kata Jutomo ditemui di lokasi.
"Dua minggu yang lalu parah, tiga hari ini sudah mulai surut, kemarin pas parah awal bulan Maret kedalaman 80 sentimeter, 30 sentimeter di dalam rumah," jelasnya.
Dia mengatakan sebagian warga yang rumahnya telah surut ada yang mulai bersih-bersih. Sementara warga yang masih kebanjiran mengungsi ke rumah tetangga atau ke masjid.
"10 orang sudah balik, yang terdampak bersih-bersih rumah karena berangsur surut," jelas dia.
(aku/ams)