Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terlihat mesra dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kebumen pada pekan lalu. Ketiga tokoh itu bahkan sempat berfoto bersama.
Padahal, selama ini sudah ada wacana dari Gerindra dan PKB untuk menduetkan Prabowo dengan Muhaimin Iskandar. Terkait momen di Kebumen itu, PKB mengaku tidak merasa terganggu.
Bidang Kerjasama Luar Negeri DPP PKB Luluk Nur Hamidah mengatakan pertemuan Prabowo dengan Ganjar itu masih sah-sah saja. PKB mengaku tidak merisaukan isu yang beredar atas pertemuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak terganggu Pak Jokowi mengajak Pak Pranowo dan Pak Ganjar, karena Prabowo menterinya Pak Jokowi. Jadi bebas-bebas saja, Pak Jokowi mau mengajak menterinya siapa," kata Luluk saat ditemui detikJateng di Hotel Kusuma Sahid Prince Solo, Senin (13/3/2023).
Dia menilai, framing Prabowo-Ganjar itu sebagai salah satu upaya mengenalkan kader terbaik bangsa. Sebab, menjelang tahun politik, publik juga harus mengetahui, menilai, dan menganalisis calon-calon yang akan muncul.
"Saya kira dengan memberikan ruang yang setara kepada pimpinan politik itu penting, karena para pimpinan politik ini mitranya beliau (Jokowi). Misal Cak Imin sebagai Ketum PKB, Prabowo Ketum Gerindra, Pak Airlangga ketum Golkar. Kasih kesempatan untuk dikenalkan kepada publik, bahwa mereka kader terbaik bangsa ini," ucapnya.
Terkait pemilihan sendiri, lanjutnya, nantinya publik akan yang akan memutuskan. Sebab, pemilih rasional akan mempelajari terlebih dahulu para calon pimpinan. Karena itu adalah salah satu tugas dari parpol.
Hal ini perlu dilakukan agar publik tidak disodorkan calon yang hanya mewakili kepentingan parpol saja. Hingga saat ini, PKB bersikap masih tetap berusaha mendongkrak Cak Imin maju di Pilpres 2024.
"Cak Imin punya syarat yang dibutuhkan untuk mengisi ruang kepimpinan nasional. PKB dengan Gerindra punya kesepakatan politik yang menyangkut kerjasama. Jadi tetap bebas Pak Prabowo bertemu dengan siapa, silaturahmi dengan siapa, bahkan dipasang-pasangkan dengan siapa. Tapi tetap akan terulang pada hasil kesepakatan dengan PKB tentang siapa, maju dengan siapa, dan sebagai apa," ucapnya.
(ahr/ams)