Ukara camboran jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti kalimat majemuk. Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua klausa utama atau lebih.
Kalimat majemuk atau ukara camboran terdiri dari 2 jenis yaitu ukara camboran sejajar (kalimat majemuk setara) dan ukara camboran susun (kalimat majemuk bertingkat). Berikut ini pengertian, jenis, hingga contoh ukara camboran.
Pengertian Ukara Camboran
Dikutip dari buku Proyek Keterampilan Menulis Berbahasa Jawa (2022) karya Endang Sri Maruti dan Winda Ayu Cahya Fitriani, ukara camboran adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa bebas atau terdiri dari satu klausa bebas dan kurang-kurangnya satu klausa terikat. Ukara camboran umumnya tersusun lebih dari satu ide atau klausa yang dihubungkan dengan sebuah konjungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Ukara Camboran
Ukara camboran dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Ukara camboran sejajar
Ukara camboran sejajar adalah kalimat majemuk yang memiliki hubungan klausa setara atau hubungan klausanya tidak ada yang membawahi salah satunya.
2. Ukara camboran susun
Ukara camboran susun adalah suatu kalimat yang memiliki hubungan klausa bawah membawahi. Atau salah satu klausanya sebagai keterangan lain.
Contoh Ukara Camboran
Berikut adalah contoh dari ukara camboran:
Contoh ukara camboran sejajar:
1. "Sartini garap PR, dene adine gawe layangan"
(Sartini mengerjakan PR, sedangkan adiknya membuat layangan).
2. "Ibu goreng krupuk, dene aku ngrajang brambang"
(Ibu menggoreng kerupuk, sedangkan aku mengiris bawang merah)
Contoh ukara camboran susun:
1. "Pancen dheweke sugih, nanging cethil banget"
(Memang dirinya kaya, tapi pelit banget)
2. "Motorku reget busine, tur asat bensine uga mati lampune"
(Motorku kotor businya, kering bensinnya juga mati lampunya)
Nah itu tadi pengertian dari ukara camboran, jenis hingga contohnya. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Talita Leilani Putri peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/rih)