Contoh Pola Kalimat Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

Contoh Pola Kalimat Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

Santo - detikJateng
Sabtu, 11 Mar 2023 15:08 WIB
Aksara Jawa dan pasangannya.
Aksara Jawa dan pasangannya. Foto: Buku Pepak Bahasa Jawa oleh Febyardini Dian dkk
Solo -

Contoh pola kalimat bahasa Jawa wajib diketahui oleh siapapun yang akan menyusun kalimat bahasa Jawa dengan baik dan benar. Simak contoh pola kalimat bahasa Jawa lengkap dengan artinya di sini.

Bahasa Jawa memiliki tiga tingkatan berbeda dalam percakapan sehari-hari, yaitu ngoko, madya, dan krama. Sama seperti bahasa Indonesia, kalimat dalam bahasa Jawa juga memiliki pola-pola tertentu.

Penggunaan pola dalam menyusun kalimat bahasa Jawa sangat penting untuk menciptakan kalimat yang terstruktur dan berkesinambungan. Dikutip dari buku 'Wiwara Pengantar Bahasa Jawa dan Kebudayaan Jawa' (2001) oleh Harimurti Kridalaksana dkk, berikut pola-pola yang ada dalam kalimat bahasa Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pola Kalimat Bahasa Jawa

Prinsip pola kalimat dalam bahasa Jawa sama dengan bahasa Indonesia, tetapi memiliki istilah yang berbeda, yaitu:

1. Jejer (Subjek)

Jejer merupakan bagian kalimat yang paling baku. Jejer biasanya terletak di depan predikat dan lumrahnya menggunakan kata benda (tembung aran) atau apapun yang bisa dianggap benda.

ADVERTISEMENT

2. Wasesa (Predikat)

Wasesa artinya menerangkan keadaan subjek. Wasesa berupa kata kerja (Tembung kriya).

3. Lesan (Objek)

Lesan artinya pihak yang tiduju. Biasanya merupakan kata ganti orang (tembung sesulih purusa). Tidak setiap kalimat punya lesan.

4. Katrangan (Keterangan)

Katrangan adalah bagian kalimat yang menambah informasi dari konteks kalimat tersebut. Misalnya katrangan panggonan, waktu, alat/piranti, cacah, akibat, uhaya/syarat, sebab, asal, wewatesan, dan tujuan.

4 Pola Kalimat Bahasa Jawa

Pola 1

Jejer + Wasesa β†’ Kata Tunjuk + Tembung Aran

Kalimat berpola 1 memiliki jejer berupa kata tunjuk menika 'ini, itu' (Krama) dan predikatnya berupa tembung aran tak tentu.

Pola 2

Jejer + Wasesa β†’ Tembung Aran + Tembung Kriya

Kalimat berpola 2 memiliki Jejer berupa kata tunjuk atau tembung aran. Kemudian wasesa pada pola 2 berupa gabungan kata dari tembung kriya dan lesan atau katrangan yang dapat terdiri dari tembung aran tertentu, asal usul, kepemilikan, atau kata sapaan dan nama seseorang.

Pola 3

Jejer + Wasesa β†’ Tembung Aran + Tembung Aran

Kalimat berpola 3 memiliki jejer berupa tembung aran atau gabungan tembung aran. Kemudian wasesanya sudah pasti berupa tembung kriya yang terdiri atas pernyataan makna kepemilikan atau pernyataan status/pekerjaan.

Pola 4

Jejer + Wasesa β†’ Kata sifat (dan tembung aran) + Tembung Aran

Kalimat berpola 4 memiliki Subjek yang berupa gabungan kata sifat yang diikuti oleh kata tunjuk sebagai penanda jejer. Kemudian wasesanya berupa tembung kriya yang terdiri dari beberapa nama yang menyatakan hubungan kepemilikan.

Contoh Kalimat Bahasa Jawa Sesuai Pola dan Artinya

Contoh Kalimat Bahasa Jawa Pola 1

  • Menika seratan (Ini tulisan/karangan).
  • Menika kabudayan (Ini kebudayaan).
  • Menika potlot (Ini pensil).

Contoh Kalimat Bahasa Jawa Pola 2

  • Kula mahasiswa ngriki (saya mahasiswa sini).
  • Made tiyang Bali (Made orang Bali).
  • Piyambakipun bapak kula (Dia ayah saya).
  • Panjenengan Pak Menggung (Anda Pak Menggung).

Contoh Kalimat Bahasa Jawa Pola 3

  • Pak Mangun sedherekipun Parno (Pak Mangun saudaranya Parno).
  • Ibunipun pegawe bank (Ibunya pegawai bank).
  • Lare menika rayi kula (Anak ini adik saya)
  • Panjenengan menapa sampun nampi serat kula? (Apakah anda sudah menerima surat saya?).

Contoh Kalimat Bahasa Jawa Pola 4

  • Tiyang sepuh menika embah kula (Orang tua ini kakek saya).
  • Griya ageng menika dalemipun Pak Sastra (Rumah besar ini rumah Pak Sastra).
  • Ageman menika kagunganipun Pak Made (Pakaian ini milik Pak Made).
  • Lare alit menika anak kula (Anak kecil ini anak saya).

Itulah contoh pola kalimat dalam bahasa Jawa lengkap dengan artinya yang wajib diketahui dalam penyusunan kalimat bahasa Jawa yang baik dan benar. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads