Banjir Tak Kunjung Surut, Pemkab Pati Tetapkan Status Darurat Bencana

Banjir Tak Kunjung Surut, Pemkab Pati Tetapkan Status Darurat Bencana

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 08 Mar 2023 14:47 WIB
Kondisi banjir di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Rabu (8/3/2023).
Kondisi banjir di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Rabu (8/3/2023). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati - Pemerintah Kabupaten Pati menetapkan status darurat bencana selama dua pekan. Darurat bencana ditetapkan buntut bencana banjir yang melanda wilayah tersebut.

"Jadi intinya apa yang kita lakukan ini semua sepakat bahwa kita dalam waktu per 4 Maret mulai situasi gawat darurat bencana dan saat ini terjadi Kabupaten Pati," kata Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro kepada wartawan ditemui di Pendapa Kabupaten Pati, Rabu (8/3/2023).

"Kita tetapkan 14 hari, karena kemarin sudah penetapan dapur umum di beberapa tempat juga," Henggar melanjutkan.

Henggar mengatakan hingga saat ini ada 48 desa di sembilan kecamatan terdampak banjir. Sebelumnya ada 55 desa di sembilan kecamatan yang kebanjiran.

"Banjir kita 48 desa dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Pati," jelasnya.

Menurutnya puluhan desa masih terdampak banjir perlu untuk penanganan secara khusus. Termasuk untuk kebutuhan logistik bagi warga yang terdampak banjir di Pati.

"Ini tentunya ini menonjolkan suatu permasalahan bagi kita karena juga harus menyiapkan kebutuhan logistik bagi para warga yang terdampak banjir di Pati," jelasnya.

Henggar juga telah menyediakan anggaran tidak terduga untuk penanganan banjir di Pati. Namun dia tidak menyebutkan secara pasti besaran anggaran untuk penanganan banjir di Pati.

"Penanganan ini nanti harapan bisa juga menggunakan bantuan belanja tidak terduga sehingga bisa kita gunakan untuk yang ada di lapangan, jumlahnya sesuai harapan," kata Henggar.

Kesempatan yang sama Kepala Pelaksana BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya menjelaskan ada sekitar 7.543 jiwa terdampak banjir. Menurutnya siaga bencana telah ditetapkan sejak 27 Desember 2022 lalu. Namun dampak bencana banjir terus meluas sehingga statusnya perlu ditingkatkan kembali.

"Data 2.600 KK dengan jumlah 7.543 jiwa terdampak banjir di Pati," kata Martinus kepada wartawan di Pendapa Pati.

"Sebelumnya siaga darurat mulai tanggal 27 Desember sampai 25 Maret siaga bencana, ternyata cakupannya lebih parah pada Januari maka status ini ditingkatkan," Martinus melanjutkan.

Martinus mengatakan dapur umum juga telah didirikan di beberapa titik. "Dapur umum seperti banjir yang pertama pada bulan Januari, kita bangun di beberapa titik, ada di Kelenteng, Dinsos, dan BPBD juga ada," tambah Martinus.




(aku/sip)


Hide Ads