Bukit Batuan Purba di Klaten Dikeruk buat Proyek Tol, Bupati Minta Ditutup

Bukit Batuan Purba di Klaten Dikeruk buat Proyek Tol, Bupati Minta Ditutup

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 07 Mar 2023 07:12 WIB
Lokasi bekas tambang di Bukit Cakaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten.
Lokasi bekas tambang di Bukit Cakaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Bukit di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah dikeruk untuk uruk proyek tol Jogja-Solo. Pakar UGM menyebut bukit itu mengandung batuan purba. Menurut Bupati Klaten Sri Mulyani, bukit yang ditambang itu tidak masuk kawasan geo heritage.

"Itu kan bukan di kawasan geo heritage atau geopark (di Desa Paseban). Yang di Kebon (Bukit Konang, Desa Kebon) saya belum cek secara langsung. Tapi warga saya minta proaktif membantu kami, kalau ada geopark untuk ikut menolak, mengawasi, karena itu lahan milik warga," kata Sri Mulyani kepada wartawan di Pemkab, Senin (6/3/2023).

Mulyani mengatakan pihaknya sudah mengecek ke Bukit Cakaran, Desa Paseban, Bayat. Dia juga meminta Dinas Penanaman Modal dan Perizinan dan Dinas Lingkungan Hidup mengecek perizinannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perizinan belum lengkap, saya minta ditutup dan dari penambang sendiri katanya mau menutup. Penambang akan membuatkan talut sepanjang gunung yang sudah mereka tambang," jelas Sri.

Menurut Mulyani, lokasi bekas tambang itu akan diratakan untuk tempat parkir peziarah makam Syeh Domba di atasnya.

ADVERTISEMENT

"Akan dibuatkan tempat parkir yang nanti untuk pengunjung yang akan ziarah ke makam Syeh Domba. Selama ini tidak ada pemasukan ke Pemkab karena lahan miliknya warga, kemarin sudah tutup," terang dia.

Sekda Klaten, Jajang Prihono menyatakan dari hasil pengecekan di lokasi tambang Desa Paseban, penambangannya sudah selesai.

"Pekerjaan tambangnya sudah selesai, tinggal rekonstruksi, bikin talut dan itu yang kita pantau. Pekerjaan sudah selesai tinggal penataan," ungkap Jajang.

Untuk titik lainnya yaitu di Desa Sekarbolo dan Desa Kebon juga akan diawasi. "Kalau batuan purba dari awal 4-5 bulan kita sudah diskusi dengan ahli geologi dan UGM, mereka sudah maping (memetakan)," kata Jajang.

"Area itu tidak tersentuh, yang batuan purba itu bukan lokasi yang ditambang, hanya memang dekat," imbuh dia.

Penjelasan pakar geologi UGM di halaman selanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, beberapa bukit di Kecamatan Bayat dikeruk untuk uruk proyek Jalan Tol Solo-Jogja-Kulon Progo.

"Batuan yang ada di Bayat ini sangat langka. Yang kita lihat di depan ini, yang sekarang sedang ditambang itu batuan yang umurnya sekitar 98 juta atau 100 juta tahun lah," kata Kepala Stasiun Lapangan Geologi UGM, Didit Hadi Bariyanto saat ditemui di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Rabu (1/3).

Menurutnya, warga sekitar sering menyebut bukit tersebut sebagai Gunung Konang. "Terbentuk di dalam bumi mungkin 10-15 kilometer. Di Pulau Jawa ini sangat langka. Ini batuan tertua di Pulau Jawa," jelas Didit.

Selain Gunung Konang, ada bukit lain di Bayat yang juga dikeruk, yaitu Bukit Cakaran. "Cakaran sedikit lebih muda, tetapi tetap lebih dari 90 juta tahun," kata Didit yang juga humas Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).

Halaman 2 dari 2
(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads