Serangga purba Polystoechotes puncata yang telah punah ditemukan. Uniknya penemuan serangga purba tersebut dilakukan tanpa sengaja di sebuah dinding supermarket Walmart. Seperti apa kisahnya?
Dilansir dari detikInet, Senin (6/3/2023), Direktur Laboratorium Identifikasi Serangga, Penn State University, Michael Skvarla tak sengaja menemukan serangga itu di sebuah dinding supermarket Walmart ketika ia berbelanja 11 tahun lalu. Serangga itu pun kemudian dibawanya pulang.
"Saya sedang berjalan ke Walmart untuk membeli susu dan saya melihat serangga besar ini di sisi gedung, saya pikir itu terlihat menarik, jadi saya menaruhnya di tangan saya dan kembali berbelanja," ujar Skvarla ketika diwawancara oleh CBS News dikutip dari detikInet, Senin (6/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah sampai di rumah, saya memajang serangga tersebut, dan melupakannya selama hampir satu dekade," imbuhnya.
Skvarla Sadar Serangga itu Langka
Skvarla sempat mengira serangga yang ia temukan merupakan serangga sejenis undur-undur. Namun, pada tahun 2020 ketika ia mengajar mata kuliah online dan menunjukkan serangga tersebut pada mahasiswanya, tiba-tiba ia menyadari bahwa serangga itu bukan serangga seperti yang ia kira.
"Kami menyaksikan apa yang dilihat Dr. Skvarla di bawah mikroskopnya dan dia berbicara tentang fitur-fiturnya, kemudian tiba-tiba berhenti," Kata salah seorang mahasiswa Skvarla, Codey Mathis.
"Kami semua menyadari bahwa serangga itu tidak seperti yang dilabelkan dan sebenarnya serangga tersebut adalah seekor lacewing raksasa yang sangat langka," jelas mahasiswa itu.
Para ilmuwan mengatakan serangga tersebut bukanlah sejenis undur-undur yang diperkirakan sebelumnya. Dengan memperhatikan indikator lebar sayap, dipastikan serangga itu jenis Polystoechotes punctata atau biasa disebut lacewing raksasa atau serangga sayap renda raksasa.
Serangga itu pernah ditemukan di seluruh benua. Namun pada tahun 1950 mengalami kepunahan di bagian timur Amerika Utara. Penyebab kepunahan lacewing raksasa ini pun masih misterius.
Beberapa teori mengatakan peningkatan polusi udara, predator baru, hingga kehadiran cacing tanah baru yang mengubah komposisi tanah diduga menjadi penyebab kepunahannya.
Selengkapnya di halaman berikut.
Skvarla lalu bekerja dengan tim untuk melakukan analisis molekuler pada serangga tersebut. Pada November lalu, penelitiannya tentang spesimen tersebut diterbitkan dalam Prosiding Entomological Society of Washington.
Dari hasil analisis para ilmuwan menemukan peta persebaran serangga lacewing yang menyebar dari Alaska hingga Panama yang mencakup wilayah ekoregion di Amerika Utara bagian timur dan barat. Lewat peta itu terungkap penemuan spesimen Arkansas adalah yang terlihat pertama kali di Amerika Utara lebih dari 50 tahun.
"Fakta bahwa lacewing raksasa terlihat di daerah perkotaan Fayetteville, Arkansas dapat mengungkap cerita yang lebih besar tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan yang berubah," kata Skvarla.
Masih menjadi sebuah misteri mengapa serangga itu bisa ada di dinding supermarket. Serangga itu terlihat di sisi bangunan yang cukup terang pada malam hari, sehingga diduga hewan itu tertarik cahaya dan mungkin telah terbang setidaknya beberapa ratus meter dari tempat asalnya.
"Bisa jadi 100 tahun sejak itu bahkan di daerah ini, dan sudah bertahun-tahun sejak itu terlihat di dekatnya," duga Skvarla.
Para ilmuwan mencatat bahwa spesimen baru itu sebagai perwakilan populasi serangga sayap renda raksasa timur langka yang masih bertahan hidup.
"Penemuan tidak selalu memiliki pemahaman yang sama pada orang-orang seperti yang mungkin terjadi 100 tahun yang lalu. Tapi temuan seperti ini benar-benar menyoroti bahwa bahkan dalam situasi seperti ini, masih ada banyak sekali penemuan tentang serangga," pungkasnya.
Artikel ini tayang di detikInet dan ditulis ulang oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.