Jumlah pengungsi korban banjir di wilayah Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, bertambah menjadi 818 jiwa. Genangan banjir disebutkan masih di atas 1 meter lebih di pekarangan rumah warga.
"Untuk pengungsi jumlah total ada 818 jiwa, kemudian 329 KK, terbanyak di Doropayung 600 jiwa yang mengungsi," jelas Danramil 02/Juwana, Kapten Inf Kusmiyanto kepada detikJateng ditemui di lokasi, Minggu (5/3/2023).
Kusmiyanto mengatakan di Kecamatan Juwana ada 15 desa yang kebanjiran. Kedalaman genangan banjir di pekarangan rumah warga mencapai 1,4 meter. Menurutnya genangan banjir belum ada tanda-tanda surut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua ada 15 desa yang terdampak, termasuk desa-desa menyediakan posko pengungsi di balai desa," jelasnya.
"Ketinggian air belum ada surut, jadi di dalam rumah 80 sentimeter, yang di pekarangan rumah ada yang sampai 140 sentimeter di tepi Sungai Simo dan Silugonggo," Kusmiyanto.
Dia mengatakan warga hanya mengandalkan bantuan dari komunitas. Sementara bantuan dari pemerintah daerah belum ada. Kusmiyanto berharap agar segara ada bantuan dari pemerintah daerah bagi warga yang terdampak banjir.
"Untuk sementara ini dari pihak pemerintah belum ada, ini perseorangan atau mungkin komunitas, baru KKUB mendirikan dapur umum setiap hari memproduksi 1.000 bungkus makanan," kata Kusmiyanto.
"Harapannya ada bantuan lagi karena prediksi kami banjir ini agak lama, karena curah hujan belum dikatakan berkurang dan kemudian kiriman dari beberapa waduk, Gembong, Gunungrowo dan Kedungombo," lanjut dia.
Untuk diketahui ada 55 desa di sembilan kecamatan di Pati yang kebanjiran. Pantauan cuaca dua hari ini belakangan cerah tidak turun hujan.
(aku/aku)